Vallerie menghubungi Lucas satu hari sebelum penerbangannya. Hal itu jelas membuat Lucas marah bukan main hanya saja bukan Vallerie namanya kalau tidak membuat Lucas marah. Ia jelas akan menyusahkan Lucas sampai pria itu mau tidur dengannya. Ia sengaja melakukan itu pada Lucas ingin melihat sampai sejauh mana kesabaran Lucas.
Hingga akhirnya pria itu menyarahkan dirinya untuk tidak dengan Vallerie. Karena harga diri Vallerie benar-benar tergores karena hanya Lucas yang menolaknya. Ia tidak tahu hal apa yang membuat Lucas menolaknya. Ia sudah melakukan berbagai cara bahkan sudah tanpa malu ia bertelanjang di depan Lucas bahkan ia sudah melakukannya dengan Roland di depan Lucas tetapi tetap saja Lucas menolaknya.
Vallerie tahu Lucas lelaki normal. Vallerie bukanlah pria yang belok alias gay karena Vallerie bisa merasakan kepunyaan Lucas yang mengeras saat disentuhnya, Lucas yang jakunnya naik turun dan sedikit tergoda melihatnya telanjang. Hanya Vallerie benar-benar salut karena Lucas berhasil menahan hasratnya.
Vallerie jelas tidak tahu kenapa Lucas tidak mau menyentuhnya. Kalau Lucas mau menginginkannya setiap hari maka Vallerie akan menyanggupinya, siapa yang tidak suka dengan Lucas mempunyai tubuh dan wajah yang bagus sekaligus. Bahkan Vallerie bisa merasakan kepunyaan Lucas yang benar-benar besar ketika digenggamannya.
Vallerie bahkan sampai harus kehilangan akal menggoda Lucas sampai pria itu menyerah. Dengan bersikap sangat-sangat murahanpun Vallerie sudah lakukan tetap saja Lucas berhasil menahan diri dan membuat Vallerie jelas kesal bukan main.
Lucas dengan wajah datar dan dinginnya ia hanya menatap Vallerie tanpa ekspresi ketika wanita itu tersenyum menjengkelkan. Mereka janjian bertemu di bandara saja dan disinilah Vallerie yang sedang bekerja dengan menginstruksi penumpang memakai seat beltnya ataupun membantu penumpang memasukkan barang mereka ke atas kabin.
Semuanya jelas dilihat oleh Lucas karena ia tepat duduk ditempat strategi ia bisa melihat Vallerie. Banyak pria yang terang-terangan menggoda Vallerie karena siapa yang tidak suka dengan Vallerie hanya Lucas yang tidak tertarik. Om om sekaligus saja tertarik pada Vallerie dan ia sering digoda oleh banyak pria dan Vallerie hanya menanggapinya dengan senyuman.
Sampai akhirnya take-off dan pesawat sudah mengudara Vallerie berkeliling memastikan penumpang tidak membutuhkan apa-apa atau menawarkan makanan maupun minuman. Sampai akhirnya tanpa ia sadari bahwa ada Robert mantan kekasihnya dulu sebelum ia menjali hubungan dengan Edward.
Robert segera menarik Vallerie sampai wanita itu tertunduk untung saja penumpang sudah banyak yang tidur. Jikalau tidak sudah banyak pasang mata yang melihat mereka saat ini. Tangan Robert meremas b****g indah Vallerie dengan keras dan membisikkan sesuatu.
“Aku kangen sama kamu.” Kata Robert Earl mantan kekasih Vallerie dengan sendu. Vallerie segera menegakkan dirinya berdiri seperti biasanya, ia melihat sekeliling dan mengedipkan matanya pada Lucas yang melihat dirinya.
Vallerie memberi syarat pada Robert untuk mengikutinya dan Lucas jelas tahu apa yang mau dilakukan keduanya. Vallerie berjalan ke arah toilet handicapped yang lebih luas. Vallerie menarik Robert masuk dan mengunci pintunya.
Robert tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada karena ia jelas sangat merindukan mantan yang selalu berhasil membuatnya menginginkan lagi dan lagi. Karena Robert tahu Vallerie sangat ahli dalam urusan ranjang dan mampu memuaskannya. Hanya saja hubungan mereka harus berakhir karena Robert dijodohkan dengan perempuan pilihan orangtuanya.
Robert langsung membuka seragam pramugari milik Vallerie yang bagian atas. Terpampanglah d**a Vallerie yang indah dan menantang. Vallerie memakai bra sekso tanpa busa, puncak Vallerie sudah tegang.
“Vall, kau memang sangat seksi dari dulu sampai sekarang…” Desis Robert. Maka Robert langsung mencium bibir Vallerie yang ranum. Vallerie membalas ciuman Robert sama gairahnya. Karena ia juga merindukan kehangatan Robert. Kehangatan Robert bukan diri Robert, karena semenjak mereka mengakhiri hubungan mereka semenjak itu juga Vallerie tidak menaruh perasaan apa-apa pada Robert.
Tapi saat ini hanya merindukan kepunyaan pria itu. Katakanlah Vallerie memang perempuan yang selalu menginginkan kehangatan ia tidak puas dengan satu pria saja karena belum ada yang berhasil membuatnya puas sampai ia bisa berkomitmen dengan satu pria saja. Ia akan terus merasakan kehangatan banyak pria sampai ia puas.
Robert mendorong Vallerie sampai kepada dinding toilet dan tangannya sudah berada pada kedua bukit kembar Vallerie memainkan puncaknya dari luar bra milik Vallerie. Wanita itu mendesah pelan dan semakin dalam mencium Robert. Pria itu menarik roknya sampai lepas, dan kini tubuh seksi dan ramping milik Vallerie jelas terlihat.
“Ohhh damn!!! You are so sexy,,” Bisik Roland di telinga Vallerie.
Tangan Robert langsung membuka kaitan bra milik Vallerie dan menciumi lehernya yang indah. Vallerie mulai meraba celana kain milik Robert dan menyentuh bagian tersembunyi dibaliknya yang sudah tegang. Setelah bra Vallerie terlepas Robert segera menciumi seluruh bukit kembarnya.
Robert menjilati puncaknya yang mengeras dan Vallerie melenguh nikmat. Yap Robert ingat bahwa Vallerie sangat suka kalau jikalau kedua bukit kembarnya dipermainkan seperti ini dan menarik keras puncaknya.
Tangan Vallerie juga tidak tinggal diam karena ia juga berusaha membuka ikatan pinggang Robert dan kemudian menurutnkannya sampai ke lantai. Ia menyentuh kepunyaan yang keras di balik boxer Robert, ia mengusapnya dengan pelan. Robert menaikkan Vallerie ke atas westafel dan Robert membuka celana dalamnya. Tinggallah high hills milik wanita itu membuat Vallerie sangat seksi.
Robert sangat menyukai wanita yang menggunakan hills, ditambah saat mereka bercinta seperti ini semakin membuat gairah Robert semakin naik. Robert menciumi perut Vallerie dan membuka pahanya lebar. Bulu kemaluan Vallerie memang sangat rapi maka banyak yang sangat suka dengan bagian itu.
Robert mulai menjilati bagian dalam milik Vallerie dengan nikmat, ia sudah merasakan bahwa Vallerie sudah sangat siap untuk dimasukinya. Vallerie menggelinjang sampai wanita itu harus meraba puncaknya sendiri dan memilin-milinnya dengan kuat. Vallerie memang tidak pernah berubah selalu menggoda, selalu membuatnya puas dan sangat seksi.
Robert memasukkan dua jari tangannya ke dalam bagian inti itu dan Vallerie menjerit. Vallerie tersenyum menandakan bahwa ia sangat menyukainya. Kedua jari Robert keluar masuk kedalam dan jari yang lainnya meraba kasar bagian terkecil didalamnya.
Vallerie semakin membuka lebar pahanya agar Robert lebih leluasa bermain disana. Semakin cepat Robert bermain disana, semakin keras pula desahan Vallerie. Tangan Vallerie memegang kepala Robert dan pria itu segera menjilati bagian inti Vallerie.
“Akhhhh, ahhhh agghh yes…yess..uhhhh…ahhhh” Vallerie mendesah dengan sangat kuat ketika lidah Robert mulai menekan bahkan mengisap dengan kuat.
Tangan Robert juga semakin cepat memompa dan tak lama Vallerie benar-benar mengeluarkan pelepasannya dan membuat mulut Robert basah kuyub dengan cairannya. Vallerie mendorong Robert duduk di atas toilet yang tertutup, dan melepaskan boxer Robert dengan vepat.
Vallerie duduk bersimpuh dan mengulum kepunyaan Robert. Jari-jarinya dengan lihai ikut membantu agar Robert juga puas. Setidaknya Vallerie ingin Robert juga senang atas permainannya. Jilatan dan isapan Vallerie sangat kuat memberikan Robert kenikmatan yang tiada tara.
Vallerie tidak mau Robert langsung keluar begitu saja, karena ia segera duduk di atas pangkuan Robert. Ia bergerak mengocok kepunyaan Robert dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat. Robert tidak tinggal diam ia mencubit puncaknya dengan keras.
Vallerie sangat menyukai kekerasan. Dari dulu Vallerie memang sangat suka dimanja tetapi kasar yang masih wajar. Robert berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga posisi mereka saat ini berdiri.
Robert memegang pinggul Vallerie dan Robert mulai memompa dengan kasar. Vallerie sangat menyukai permainan mereka ia mendesah dan kepala Robert diarahkan kepada dadahnya. Maka Robert menggigit dengan keras puncaknya. Membuat Vallerie semakin menjerit dan mendesah.
Robert semakin menggigit lebih keras dan Vallerie benar-benar terangsang dan Robert semakin mempercepat pompaannya dan merasakan bagian inti milik Vallerie yang sempit.
“Kau memang tidak pernah berubah Vall! Kau selalu bisa memuaskan!!” Teriak Robert.
Vallerie memejamkan matanya dan membuat wanita itu semakin menggila dengan permainan yang ada lenguhan, desahan jangan tanyakan lagi karena semakin kuat hingga harus ditutup oleh Robert takut akan ada yang mendengar walaupun suara deru mesin kuat saat ini.
“Ohhh ahhhh Roberttttt, argkhhhhh uhhhhhhh” Vallerie akhirnya keluar untuk kedua kalinya dan ia terkulai lemas di bahu Robert.
Pria itu belum keluar maka segera ia membalikkan Vallerie menghadap westafel. Vallerie segera menunggingkan pantatnya dan langsung Robert memasukinya dari belakang. Robert bisa melihat sepenuhnya tubuh Vallerie dari kaca. Vallerie sangat terangsang, seksi dan berantakan. Keringat memenuh wajah Vallerie tetapi tidak bisa dipungkiri tubuh Vallerie jelas sangat indah.
Robert mulai memompa dengan pelan, lalu makin cepat, tangan Robert juga tidak tinggal diam karena ia meraih puncak bukit kembarnya, memilinnya dengan kasar, menarik, memutar sementara tangan satunya memukul b****g indah milik Vallerie dengan keras.
“Akhh yesss akhhh please ahhhhh uhhhhh.”
Yap beginilah Vallerie yang selalu membuat orang ketagihan dengan wanita itu. Robert semakin terangsang dan semakin mempercepat yang semakin lama semakin licin. Vallerie terus mendesah sampai mengeluarkan kata-kata kasar dan Robert semakin mempercepat permainannya.
“Ahhhh yeahhh, ohhh yeahhhh.”
“Arrghhhh! Oh yesss baby!!!” Erang Robert tertahan mengeluarkan cairanku ke dalam miliknya. Keduanya lemas dan Robert terduduk di kursi toilet dan Vallerie berlutut menjilati kepunyaan Robert dengan rakus.
Setelah selesai ia kembali merapikan riasannya dan wajahnya kemudian memakai kembali baju pramugarinya. Tak butuh waktu lama ia sudah kembali seperti semula Vallerie permisi pamit untuk keluar lebih dulu. Setelah yakin aman ia segera keluar tetapi sebelum benar-benar keluar Robert sempat meremas b****g indah milik Vallerie membuat wanita itu tersenyum.
“Thankyou Baby.” Kata Robert dan Vallerie menganggukkan kepalanya dan ia segera keluar.
Vallerie kembali ke tugasnya semula dan ia melihat Lucas melihatnya. Vallerie tersenyum dan mengedipkan matanya. Lucas tahu apa yang diperbuat Vallerie di dalam toilet. Ketika Vallerie melewati Lucas ia sengaja berjalan perlahan dan memegang kepunyaan Lucas dan meremasnya kuat setelah itu menarik tangannya dengan cepat dan tersenyum senang sedangkan Lucas sudah berdesis.
Ia senang bisa mempermainkan Lucas seperti itu. Soal Robert ia hanya mau kepuasan semata saja. Mudah bagi Vallerie untuk melakukan hubungan intim tanpa melibatkan perasaan. Saat bisa sama-sama memuaskan kenapa tidak?