Pulang

1090 Kata

Setelah perdebatan yang cukup melelahkan, Edo terdiam. Sekarang malah sengaja merangkul Andin, otomatis Andin makin kesal dengan sikap suka hati Edo. “Import! lepasin gue!” kesal Andin. “Heleh! cuman rangkul doang, nggak bakalan berkurang!” ucap Edo asal. “Ihh … lo itu nyebelin banget! gue nggak boleh baris sama Lusi! Sekarang lo main rangkul aja!” Andin bener-bener kesal dengan tingkah Edo yang membuatnya selalu aja darah tinggi. “Udah diem! Bentar lagi api unggunnya habis!” Masih saja Edo merangkul Andin. “Kalian berdua itu berisik banget! diem napa!” kesal Risky. “Biarin! iri Boss … bilang dong!” ejek Edo. “Import! lepasin gue!” teriak Andin. Masih berusaha ngelepas rangkulan tangan Edo. “Diem atau gue cipok!” ancam Edo. Andin manyun, selalu aja berakhir seperti ini, Edo pasti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN