Terpaksa Jujur

1904 Kata

Dengan langkah malasnya, Andin berjalan memasuki rumah. Dia keknya benar-benar kecapean, makanya nyelonong aja, ketika tanpa sengaja Hendra dan Dewi berada di ruang tamu. “Sayang … kenapa nggak telepon Papa buat jemput!” seru Dewi yang melihat Andin masuk, berdiri menghampiri Andin. “Ponsel Andin mati, Ma …” lirih Andin. Hendra ikut berdiri menghampiri Andin. “Gimana campingnya?” tanya Hendra, meraih ransel Andin yang keknya emang berat. “Ya gitu,” ucap Andin malas. Dewi dan Hendra saling tatap. “Ada sesuatu terjadi?” tanya Dewi penasaran. “Nggak ada! Andin cuman capek aja,” keluh Andin. Dewi menarik lengan Andin, ngajak Andin duduk di sebuah sofa. “Sini duduk dulu, Mama siapin makanan kesukaan kamu,” ucap Dewi, yang emang rasanya kangen banget sama anak gadisnya. Hendra meletakka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN