Sahabat Rese

1067 Kata

Hari terus berjalan malam, hingga saatnya api unggung yang di tunggu-tunggu oleh para peserta camping. Api unggun terbesar malam ke dua. Andin berdiri di baris ke dua bersama Lusi. Dia terlihat begitu senang sekali, kakinya juga kelihatannya sudah bener-bener sembuh. “Ndin! Tumben Suami lo nggak nongol!” celetuk Fika yang berdiri di samping Andin. “Maksud lo Import!” kesal Andin. “Iyalah, sapa lagi suami lo kalau bukan Edo.” Ini malam-malam si Fika nyari gara-gara sama Andin. “Import bukan Suami gue, ngapain gue urusin!” seru Andin. “Jangan gitu Ndin, entar di rebut cewek lain, lo baru tau rasa. Enggak enak banget nyadar itu diakhir!” Ria ikut-ikutan angkat bicara. “Die itu masih kecil, belum pengen pacaran!” celetuk Lusi. Andin tersenyum, main rangkul aja si Lusi. “Bener banget! L

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN