Perseteruan

1565 Kata
Rio dengan akun The Man King milik Wang terlihat sedang melakukan sebuah pertandingan satu lawan satu melawan player yang baru saja ia temui. "Aku baru melihatmu di deretan ranking atas, apa kau pemain baru?" ucap player itu mengacungkan sebilah pedang yang barusan ia tarik dari pinggang kanannya. Untuk bisa melewati ranking 20 Rio harus mengalahkan beberapa player yang sebelumnya sudah menempati rank tersebut. Sebelumnya Wang meminta Rio agar ia dapat menaikkan ranking servernya, tujuannya agar reward yang ia dapatkan semakin banyak, karena hanya karakter yang menempati 5 besar saja yang mendapatkan item langka. "Karena levelku sudah semakin naik, aku ingin kau mengalahkan para peringkat atas, agar hadiah yang kita dapat semakin besar," ucap Wang sembari membuka laptopnya dan menunjukkan para peringkat atas. "Di server ini ada guild yang cukup kuat, bahkan orang yang berada di peringkat satu sampai lima menempati satu guild yang sama, seakan mereka sengaja ingin menguasai server ini," ucap Wang menunjukkan player-player itu. "Wah, CP mereka jauh sekali dari karaktermu, bahkan mereka sudah ada yang mencapai level 80 di server ini," ucap Rio melihat daftar player yang ada di hadapannya. Kebetulan server yang ditempati Wang adalah server terbaru yang mana karakter terkuat di server ini dipegang oleh ketua guild Goldwolf bernama Saber Fang, dengan level karakter 80 serta combat poin sekitar 200 ribu itu membuat Saber Fang menjadi karakter terkuat yang menduduki singgasana kursi pertama. "Minggu kemarin saat perang guild, mereka menguasai 14 pulau hanya dengan menyisakan satu pulau saja, banyak orang yang ingin bergabung dengan mereka karena mereka cukup kuat, tetapi rumor mengatakan jika guild mereka cukup keras pada seluruh membernya," ucap Wang. Kini Rio sudah kembali masuk ke dalam game, untuk memenangkan pertarungan level atas setidaknya Rio harus mengalahkan para player yang berada di level 50 ke atas. Lawan yang ia pilih pertama adalah player yang berada di level 45 dengan selisih poin sekitar 4000 dengan keunggulan The Man King. "Arcer, mereka tipe jarak jauh, berarti aku harus mendekatinya untuk mengalahkannya," ucap Rio bersiap melawan musuhnya itu. Pertarungan perebutan rank pun akhirnya dilakukan oleh Rio, dalam sehari hanya bisa memainkan lima kali pertempuran itu, dan Rio tak mengalami sedikit pun kendala hingga akhirnya ia berada di rank ke 25. Ini adalah kesempatan terakhir yang harus diambil, awalnya ia ragu untuk melanjutkan karena combat poin yang ada di rank 20 ke atas sangatlah tinggi, sekitar 30 ribu poin selisih antara combat poin yang dimiliki The Man King. "Satu kali lagi, apa aku coba melawannya saja?" ucap Rio berpikir sejenak sebelum ia masuk ke arena perebutan. Tiba-tiba seorang player menghadangnya masuk, yang ternyata itu adalah player yang menempati posisi ke 20. Orang itu kemudian meminta Rio untuk berhenti melakukannya, karena dia takkan bisa mengalahkan pemain yang bahkan jauh berada di atasnya. "Hebat juga kau bisa berada di ranking ini, padahal level karakter yang kau miliki sangat kecil, apa yang sudah kau lakukan?" tanya orang itu menghadang Rio untuk melanjutkan aksinya. "Aku hanya membantu temanku berada di sana," ucap Rio sembari terus melangkah. "Aku baru melihatmu di deretan ranking atas, apa kau pemain baru?" ucap player itu mengacungkan sebilah pedang yang barusan ia tarik dari pinggang kanannya. "Sudah kubilang sebelumnya, aku hanya membantu temanku," ucap Rio menegaskan. "Joki? apa kau joki akun?" tanya orang itu penasaran. "Mungkin," balas Rio singkat. Setelah perkenalan singkat itu akhirnya keinginan Rio tak bisa ditolak, akhirnya Rio memutuskan untuk mencoba mengalahkan orang yang berada di ranking ke 20 itu. "Job assassin, serangannya kuat dan cepat, tetapi daya tahan tubuhnya pasti lemah, aku hanya harus membenamkan seluruh skill ke area kritikal," ucap Rio yang mulai menarik pedangnya. Pertarungan antara The Man King melawan orang ranking 20 pun berlangsung. Pertarungan itu diawali dengan sebuah skill menggandakan diri dari orang itu. Job assassin memang terkenal dengan kemampuan menggandakan diri, dengan skill itu mereka sangat sulit dikalahkan karena salah satu diantaranya adalah palsu, yang mana ketika berhasil mengalahkan bayangannya tak berpengaruh terhadap combat poinnya. Rio melancarkan dua skill combo yang membuat tebasannya mengeluarkan api, skill dasar yang di miliki The Man King memang lebih mengandalkan elemen api. Serangan itu berhasil di hindari, lalu orang itu membalas dengan melemparkan sebuah suriken yang dikelilingi oleh aura petir, skill khusus yang banyak dimiliki oleh para assassin ini termasuk ke dalam serangan kritikal, namu Rio berhasil memblokade serangan itu sehingga kini Rio memutar tubuh untuk mendapatkan sebuah dorongan melakukan skill keduanya. "Kuat juga, walaupun CPmu lebih rendah dariku, tetapi aku akui kemampuan bertarung mu cukup hebat, biasanya orang-orang yang memiliki CP sekecil itu akan kalah dalam beberapa combo, ternyata kau cukup tangguh," ucap orang itu sedikit menjauhi Rio. Mereka melanjutkan kembali pertarungan itu sampai-sampai orang yang melawan Rio kewalahan karena sulitnya mengalahkan Rio. Ketahanan HP yang tinggi serta kemampuan Rio dalam memainkan karakter The Man King membuat musuhnya tak bisa melakukan serangan-serangan yang berarti. "Aku sudah menduga, seharusnya jika level karakter ini sedikit lebih tinggi, kemungkinan bisa berada di ranking ke 15, sayangnya aku masih belum melanjutkan misi. Setelah pertarungan ini aku akan fokus leveling terlebih dahulu," ucap Rio yang terlihat membetulkan posisinya. Sayangnya pertarungan itu harus terhenti karena sisa waktu perebutan rank hanya berkisar lima menit, dan Rio tak mampu mengalahkan musuhnya itu dalam jangka waktu tersebut. "Kuat juga, kau bisa menjadi ancaman serius bagi player lain," ucap orang itu setelah melakukan pertarungan cukup lama dengan Rio. "Kau juga kuat, aku akan kembali dan memastikan akan mengalahkanmu," ucap Rio mulai kembali ke pusat kota untuk melanjutkan misi yang belum selesai. Setelah melihat pertarungan yang dilakukan Rio, Wang merasa terkejut dan tidak percaya. Sebelumnya Wang pernah bertarung memperebutkan posisi ranking lima puluhan, tetapi ia selalu gagal karena musuhnya terlalu kuat, hari ini ia menyaksikan Rio tak merasa kesulitan sama sekali menaiki rank hingga berada di ranking 21. "Aku akan melanjutkan leveling dulu Wang, musuh yang kita hadapi terlalu kuat, kita butuh upgrade kekuatan terlebih dahulu," ucap Rio mengecek sebuah tabel quest yang ada di tasnya. Kemudian Rio melanjutkan quest yang sudah tertera di sana. Melanjutkan misi sebelumnya di mana Rio kini di minta untuk mencari terlebih dahulu pelepah pohon maple yang tersedia di level 55, kini Rio mencoba leveling dengan mengalahkan monster yang ada di hutan larangan. Di hutan ini terdapat lima jenis monster yang berbeda antara lain, Arcanin hewan berbentuk macan dengan dua taring panjang serta warna bulu hitam dan putih, lalu ada Growlit yang merupakan seekor anjing Oren dengan dua ekor yang mengeluarkan racun, lalu ada Sucuin seekor serigala salju yang dapat mengeluarkan es dari mulutnya, lalu ada Ninetale seekor rubah berekor sembilan yang dapat menyemburkan api dan terakhir Raimen seekor kucing yang dapat mengeluarkan listrik. Rio menggunakan item ekstrak XP untuk mendapatkan XP lebih banyak saat melakukan leveling di sana. Akhirnya Rio pun bergegas menaikkan levelnya dan ia cukup banyak mendapatkan item-item dari para monster yang ia kalahkan, walaupun item yang di dapat kali ini hanya item biasa yang bisa digunakan untuk membuat alat-alat level 5 yang mana alat itu sudah tak digunakan lagi oleh pemain berlevel 40 ke atas. "Lumayan banyak itemnya, walaupun tak bisa menambah banyak koin game, tetapi ini lumayan juga, sih," ucap Rio beristirahat sejenak setelah mengalahkan lebih dari 500 ekor monster yang ada di sana. Ada satu ekor Arcanin yang memiliki warna berbeda yaitu sedikit pudar, Rio mengira jika Arcanin itu mungkin memiliki sebuah item yang lebih bagus dibanding kawannya yang lain. Bukan itu saja, tetapi Arcanin ini memiliki nilai XP lebih tinggi dibandingkan lainnya. Rio mencoba untuk mengalahkannya, dan ternyata saat ia akan mengalahkan Arcanin itu, beberapa player ranking atas pun ikut serta mengalahkannya. "Ayo kalahkan dia, statistiknya cukup bagus, menurut orang yang pernah mengalahkannya, Arcanin ini memiliki item yang langka dan mahal," ucap salah seorang player yang akan menyerangnya. Arcanin ini sangat kuat bahkan The Man King sendiri beberapa kali terlempar dan harus memulihkan statistik HPnya agar ia tak mati di sana. "Kuat sekali, dia memang cocok dijadikan sasaran Raid bersama anggota guild," ucap salah seorang player yang masih mengeroyok Arcanin itu. "Ternyata memang benar, baiklah aku akan mengalahkan Arcanin ini," ucap Rio kembali ke medan pertempuran mengalahkan Arcanin itu. Cukup lama mereka menumbangkan Arcanin itu, tidak seperti Arcanin lainnya yang hanya mengandalkan rahang untuk menyerang, tetapi kali ini ia bahkan menggunakan cakarnya yang ternyata bisa mengeluarkan api untuk pertahanan dirinya. Beberapa kali mereka hampir kalah, tetapi berkat botol HP yang banyak akhirnya mereka mampu bertahan. Kini bar HP Arcanin itu hanya tinggal satu garis, dan siapa pun yang berhasil membenamkan serangan kritikalnya maka Arcanin itu diperkirakan langsung mati. "Sedikit lagi, ku pastikan yang akan memenggal kepalanya," ucap salah seorang yang juga ikut serta dalam p*********n Arcanin. "Tak ku kira banyak orang yang leveling di tempat ini, tetapi untuk menjadi yang terkuat aku akan mendapatkan item itu," ucap Rio lalu ia berlari untuk selanjutnya mendaratkan sebuah ayunan pedang cukup kuat hingga kepala Arcanin itu terlepas. Semua orang memandang Rio dan cukup dibuat kesal olehnya, karena mereka semua adalah anggota guild dan Rio dianggap sebagai penyusup yang tiba-tiba datang mengacaukan Raid mereka. "Hei! siapa orang bodoh itu? berani sekali dia mengambil monster Raid kita," ucap salah seorang dari player itu yang ternyata adalah kapten guild. "Aku tidak tahu, sepertinya dia bukan bagian dari guild kita," balas salah seorang dari mereka. "Apa? berani sekali orang asing mengacaukannya," ucap kapten tim itu. Rio yang belum sempat merasakan kebahagiaan kemudian di hadang oleh beberapa orang yang ada di sana untuk mengembalikan semua item yang di dapatkan barusan. "Berhenti!" ucap kapten tim itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN