Bagian IV
Selamat Membaca
"MANA SI MONYET HAH!" teriak Akya menggelegar di kelas 10 Ips 2
Risa yang melihat saudara nya kalut itu memegang pergelangan tangan Akya kuat kuat "Ya. Duh udah dong gak apa apa gue beneran"
Akya berdecak kesal "Aunty Javir udah nitip lo ke gue. Dan mereka udah bully lo b**o. Gue emang bandel tapi maaf. Gue gak suka pembullyan"
Semua seisi kelas 10 Ips 2 dan murid SMA Janus yang menonton tersentak kaget. Jadi Risa anak OSIS bersaudara dengan Akya si pembuat onar
"Ck. Mbak---"
"Panggilan itu khusus kumpul keluarga Ica" potong Akya cepat
"Iya dah. Akya udah sih lagian gue gak apa apa kok. Lihat tuh pada ngeliatin kita gitu banget" ucap Risa takut takut
"Bodo." Ucap Akya tak peduli
Akya melirik ke arah Ceasy dan Landira yang tengah berjaga di pintu kelas. Akya tersenyum sinis, lalu menyisir seisi kelas sepupunya itu
"Yang merasa bully Ica mana yah?" Tanya Akya sedikit sinis kepada seisi adik kelasnya itu
Seisi kelas diam. Ada yang diam tahu tapi takut memberitahu ada pula yang diam dan tidak benar benar tahu.
"Gak Mau Ngaku Juga Hah?" Tanya Akya lagi dengan penekanan di setiap huruf awal kata.
Seisi kelas masih juga diam. Akya memutarkan bola matanya kesal, lalu mendengus kasar "GAK ADA YANG MAU NGAKU HAH? ATAU SEKELAS INI GUE ACAK ACAK MAU? GUE SIH GAMPANG KALO DI PANGGIL BK CUMA YAAA GUE BAKALAN BAWA NAMA 10 IPS 2. SEKELAS. INGET. SEKELAS." Teriak Akya tak sabaran
Kelas yang awalnya hening langsung misah misuh, saling suruh menyuruh untuk mengaku. Saling tunjuk menunjuk, saling salah menyalahkan. Sampai sang Ketua Kelas berjenis kelamin perempuan maju dengan menundukan kepalanya. Takut.
Ohh ayolah, siapa yang tak kenal Akya Maryam Mubarak? Siswi tersebut sudah terkenal bandel sejak kelas 10. Sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di SMA Jaya Nusantara ini. Akya yang selalu membela siapapun yang di Bully dan akan mempermalukan habis habisan orang yang membully, Akya yang tak pernah takut jika ia tak salah, Akya yang selalu menjadi tameng bagi mereka mereka murid tertindas oleh geng geng alay yang sukanya menindas
Namun, tidak akan ada yang mau bertemu Akya jika Akya sudah kalut. Omongan pedas nan menusuk akan keluar dari bibir mungil berwarna merah alami keturunan sang Mamah.
"Apa? Gue tau bukan lo gak usah ngaku ngaku" cebik Akya kesal karena ada orang yang merelakan dirinya untuk kesalahan orang lain
"Bu---Bukan ak---aku kok kak. Itu anu si Fita sama gengnya kak yang bully Ica" aku murid tersebut
Akya tersenyum sinis sembari melirik ke arah dua sohibnya di pintu. Landira dan Ceasy yang melihat senyum Akya mengangkat - angkay alisnya. Tanda mereka paham dan setuju dengan kode Akya
"Ohhhhhhhh si j****y Fita" celetuk Ceasy
Kalian pasti berfikir, Akya tak menyukai pembullyan mengapa balik membully orang? Karena Akya tak mau hukum alam untuk orang itu datangnya lama. Maka Akya berinisiatif untuk memberikan hukum alam itu langsung kepada orang yang melakukan pembullyan
"Mana Fita and the geng? Atau Fita the explore?" Timpal Landira
"Dora dong b**o" gurau Ceasy yang membuat Akya dan Risa terkekeh pelan
Tawa Akya seketika sirna saat pintu terbuka dan masuk lah orang yang dari tadi mereka tunggu
"Oh oh oh ayolah kita sambut. Ratu Fita The Explore yang terhormat" ucap Akya sambil membukuk bak pelayan di kerajaan menyambut ratunya
Fita yang melihat suasana kelas mencekam menelan savilannya susah payah. Fita melirik sebentar ke arah kakak kelasnya yang kini tengah membungkuk lalu berdalih ke sisi kanannya. Ada Risa.
Sialan. Ternyata Fita melupakan satu hal saat membully Risa. Risa adalah saudara Akya, Kakak kelas badgirl terpandang di sekolahnya. Fita dan gengnya langsung gemetar bukan main
"Kenapa gak ada yang inget si osis b*****t itu saudara kakak kelas bar bar ini si?" Bisik Fita kepada ke tiga temannya
"Gue udah mau bilang, eh lo udah robek baju seragamnya aja" balas bisikan teman Fita yang lainnya
Akya bangun darik bungkukkannya, lali tersenyum sinis seraya menepuk tangannya perlahan lahan. Membuat suasana semakin mencekam
"Ada yang videoin gue jamin Akya akan lempar ponsel kalian semua dari rooftop" peringat Ceasy cepat saat melihat murid Janus siap mengeluarkan ponselnya
"Oh oh oh. Girls lihat doong. Di depan gue ada kelas 10 yang membully adik sepupu gue nih. Mau tau gak gimana dia ngebullynya?" Tanya Akya santai tapi tak menyurutkan ketakutan Fita dan Gengnya
"Gimana tuh Ya? Kasih tau doong" ucap Landira ikut memanasi suasana di ruang kelas 10 Ips 2 ini
Akya tersenyum sinis, manik matanya menatap mata Fita tajam.
KREEEK
Seragam Fita robek di bagian lengan sebelah kirinya. Fita yang sudah tahu hanya memejamkan matanya. Menahan tangis.
"Ini buat lo yang robek seragam adik sepupu gue" ucap Akya setelah merobek seragam adik kelasnya itu
PLAK
"Ini tamparan yang sama lo lakukan ke adik sepupu gue pas lo tahu Risa di anter pulang Gifan"
BYUUURR
Tumpahan jus mengenai ujung kepala Fita hingga seragam dan rok bahkan sepatunya.
"Dan ini, hmmm tambahan dari gue agar tidak mengganggu saudara gue lagi. Dan gue harap ini terakhir kalinya lo giniin saudara gue dan gue giniin lo"
Akya berjalan, meninggalkan ruang kelas 10 IPS 2 bersama kedua sohibnya. Fita memecahkan tangisnya saat Akya sudah keluar dari kelasnya. Ketiga anggota geng Fita memegang Fita.
Risa tersenyum dalam hati seraya menggeleng takjub. Ini yang ia suka dari keluarga Kakak Mamahnya. Mereka tak menyukai penindasan. Risa tak habis fikir, bisa bisanya Uncle Dzaki memiliki anak se bar bar Akya.
***
"Apa ibu tahu? Bahwa anak ibu melakukan hal serupa dengan adik sepupu saya? Anak ibu melakukan hal itu terlebih dahulu kepada adik sepupu saja Bu" bela Akya
Sehari setelah tragedi Akya melakukan hukum alam, orang tua Fita datang kesekolah. Tidak terima putri mereka di perlakukan tidak hormat.
"Anak saya mungkin hanya bercanda"
Hanya bercanda
Hah. Akya mendengus geli mengdengarnya, Akya meraih ponselnya lalu menelfon sohibnya
"Apa Jabs?" Tanya Landira dari ujung sana
"Tolong putar video Fita ngebully Risa di kamar mandi di seluruh televisi pembelajaran di kelas bahkan di ruang BK yah Cabs"
Sambungan langsung terputus setelah Akya mengatakan serentet kalimat tersebut.
"Jika anda bilang bercanda, silahkan liat video ini" ucap Akya datar
Video terputar di televisi pembelajaran di ruang BK. Akya tersenyum sinis, tak mudah memang membobol ruangan eskul pertelevisian.
***
"Jika seperti itu, saya juga akan mengatakan bahwa saya bercanda ibu" ucap Akya dengan senyum manisnya
Ibu dari Fita menggeram menahan malu, lalu melirik sinis ke arah anaknya yang sudah menunduk takut. Niat awal Fita kan agar kakak kelasnya itu tahu bahwa ia berhadapan dengan orang yang salah. Namun,mengapa seperti sejata makan tuan seperti ini sih.
"Dah oh satu lagi. Fita. Risa adalah anak dari petinggi militer. Anak dari seorang perwira TNI - AD jadi tolong jaga sikap ya"
Sialan. Risa membelakan mata tajam ke arah sepupunya. Mereka kan sudah sepakat tidak akan membeberkan bahwa mereka adalah anak kolong
"Rahasia ini jangan di beberkan ya anak manis" bisik Akua manis yang membuat Fita merinding seram