Akya memejamkan matanya kencang. Sangat sangat kencang.
Sialan.
"Ups. Maaf, gak sengaja terus gak lihat tapi niat tuh numpahin jus" ucap Kakak kelas Akya dengan santai
Ceasy dan Landira yang melihat itu hanya mampu menutup mulut mereka yang menganga menggunakan kedua tangannya.
Akya dan Isabel.
Dua perempuan beda umur yang sama famous-nya di Janus
Dua perempuan beda umur yang sama di gandrungi banyak lelaki di Janus
Dua perempuan beda umur yang sama menjadi incaran guru BK di Janus
Namun bedanya, Isabela tipikan pembully sedangka Akya pembela bully.
Awal kebencian Isabela pada Akya ketika Akya menolak masuk ke eskul Cheers yang sangat populer dan lebih memilih eskul Tari Tradisional. Di lanjut lagi dengan Akya yang selalu membela korban bullying yang di lakukan Isabela. Dan di akhiri dengan Akya yang membuat alasan putusnya Isabela dengan Azam.
"Ohh gak keliatan. Pantes lah orang buta" balas Akya cuek setelah matanya terbuka mencoba menahan emisi
Semua murid Janus mengerubungi meja kantin Akya penasaran. Kantin menjadi ramai orang sunyi suara. Semua menanti, perdebatan apa lagi yang akan terjadi
Isabela membelakan mata kesal "Buta? Hah?! Kata lo buta? Lo tuh yang buta!" Pekik Isabela kesal
Akya tersenyum meremehkan "Kan yang numpahin jus kan Lo bukan gue. Dari mananya gue yang buta?" Jawab Akya santai
Ceasy dan Landira menggelengkan kepala takjub. Akya-nya memang tak pernah takut jika tidak salah.
Tiba tiba saja, semangkuk salad yang di bawa Isabela terjun bebas di atas kepala Akya. Akya yang merasakan itu langsung berdiri dari mejanya sembari menggebrak meja
"Masalah lo sama gue apa. KAKAK ISABELEK YANG TERHORMAT" Ucal Akya dengan teriakan di akhir kalimat.
Isabela mendengus kesal "Lo masih nanya apa? Hah?! Apa? Gara gara lo gue di tinggal Azam!" Teriak Isabela yang langsung menimbulkan komentar oleh murid murid Janus
"Wow"
"Jadi Ka Isabel di putusin?"
"Ka Azam mutusin Ka Bel buat Ka Akya?"
"Azam sama Bela emang putus?"
"Ko di ig ka Bela masih ada foto sama ka Azam si"
"Ohh itu. Yaa emang salah ka Azam suka sama gue? Namanya rasa suka ya gak bisa di paksa lah untuk siapa siapanya. Lo pikir rasa suka kaya chanel tipi apa bisa di ganti sesuka hati" jawab Akya santai
PLAAK
"Jaga ya omongan lo!" Teriak Isabela kesal setelah menampar Akya "Dasar j****y!" Sambung Isabela
Akya menahan emosinya. Jika Ceasy atau Landira yang bilang seperti itu kepada Akya, Akya jamin. Akya tidak akan marah. Tapi ini, rivalnya sejak Akya kelas 10.
"Eh Kutil Monyet! Ngaca! Yang j****y siapa?!" Teriak Akya yang sudah tidak dapat mengendalikan emosinya
Isabela maju, lalu menarik rambut panjang Akya. Membuat Akya sedikit meringis kesakitan "Lo centil! Cabe dasar! Lo centil jadi Azam berpaling dari gue!" Ucap Isabela santai namun dengan intonasi yang cukup besar
"Lah? Ka Azam kegoda sama gue? Harusnya lo bersyukur itu udah nunjukin bahwa dia gak baik buat lo sampe kegoda sama cewek lain" balas Akya
Ceasy dan Landira kembali menggeleng takjub. Bahkan dalam posisi di jambak pun Akya tetap bisa menjawab? Kereeen.
"ISABELA. AKYA. KE RUANG IBU SEKARANG JUGA" teriak Bu Jay dari pintu kantin yang membuat tarikan di kepala Akya sedikit mengendur
Akya tersenyum senang dalam hati, ia sudah melakukan perhitungan dalam hati. Tapi nampaknya Bu Jay datang lebih cepat
***
"Kalian tuh yah, ibu gak habis fikir lagi sama kalian. Hobi atau kesukaan sih kalian keluar masuk ruang BK ha?" Tanya Bu Jay tak habis fikir
Akya mengendikan bahu sopan "Suka kayanya bu saya malah. Habisnya ruang BK sekecil ini Ac-nya 3. Jadi adem deh"
Bu Jay menarik nafasnya dalam. Tak habis fikir. Adaaaa saja jawaban dari mulut muridnya ini.
"Isabel. Kamu ini sudah kelas 3. Mbok yah jangan cari ulah tu lho masa kamu mau lulus banyak catetan hitam sih? Mending aja otak mu seencer Akya. Lah ini? Nakal iya pinter ndak"
"Nah tuh Ka Belek, denger. Jadi kalo mau nakal harus pinter dulu. Iya gak ibu guru" timpal Akya
"AKYA. DIAM" teriak bu Jay tak habis fikir
Akya terkekeh dalam hati. Ahh, masa SMA nya sungguh menyenangkan jika seperti ini.