Sebelas

507 Kata

"s**t!" Umpatan keluar dari bibir mungil Akya. Gadis dengan dres warna dusty pink itu menggeram kesal. Mencoba kembali membaca pesan di ponselnya. Takut takut ia salah lihat atau sang pengirim bilang salah kirim. Akya mondar mandir di kamar nuansa putihnya ini, ya tuhan. Akya sungguh tak menyukai ini. Bagaimana bisa lelaki yang bernama Dasyam itu membatalkan perjanjian mereka. s****n. Akya melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Pukul 18.30 10 menit lagi, Akya akan bertemu dengan calon nya. Tunggu, Calon? Ahh sudahlah lupakan. Akya mengigit bibir bawahnya kuat kuat. s****n. Akya panik. TOK TOK TOK "Dede? Boleh Papa masuk?" Akya menghela nafas pelan, lalu berjalan menuju pintu kamarnya "Iya Pa?" Dzaki tersenyum melihat putri bungsungnya, menilai penampilan Akya dari atas sampai b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN