16. Papa Bertindak

1390 Kata

Bagian 16 "Mira, yang sabar ya, Nak, kamu harus kuat. Mama akan selalu bersamamu," ucap Mama menyemangatiku saat kami sedang dalam perjalanan. Sebenarnya aku tidak yakin bisa sampai tepat waktu di acara pernikahan itu. Mengingat jarak tempuh yang lumayan jauh. Apalagi aku juga belum mengetahui dimana mereka melangsungkan akad nikah karena belum ada kabar dari Papa. "Iya, Ma, pasti. Aku kuat kok', Mama enggak usah khawatir." Aku meyakinkan Mama bahwa aku baik-baik saja. Saat mengetahui kalau Mas Hanif sudah berkhianat, saat itulah rasa cintaku telah pudar untuknya. Ditambah lagi orang yang sangat kuhormati juga ikut andil di dalamnya, yaitu ibu mertuaku. Tidak kusangka jika pengorbanan dan kesetiaanku selama ini ternyata tidak berarti di mata mereka. Justru malah dibalas dengan pengkhi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN