49. Masakan Kalisa

1492 Kata

Emma mencubit lengan Raven untuk menyadarkan pria itu. Tentu saja, Raven mengaduh karena ulah Emma yang tiba-tiba. Raven benar-benar sudah di ambang ketidakberdayaan. Ia ingin segera memasuki tubuh Emma, tetapi Emma justru mencubitnya dengan geram. "Aku nggak bisa, kamu tahu itu," kata Emma. "Ah ... aku ngerti. Kita masih harus bertanya sama dokter," kata Raven dengan nada sedikit kecewa. "Tapi aku bantuin nanti, aku punya tangan dan bibir nakal," kata Emma seraya menatap menara milik Raven yang berdiri tegak itu. "Aku juga nggak sabar buat ngerasain ini menembus tubuh aku, Raven." "Kamu bakalan puas, Sayang," kata Raven senang. "Tapi nanti aja. Aku beneran perlu berendam, keburu airnya dingin," kata Emma. "Oke." Raven membopong tubuh Emma lalu memasukkannya ke dalam bathtub dengan h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN