Tak ada yang lebih menyenangkan dalam hidup Raven dibandingkan dengan ketika Emma menyatakan perasaan padanya. Ia menatap kedua mata Emma yang menyiratkan bahwa sang empunya sedang tak berdusta. Raven pun tersenyum, ia lantas merasakan bibir Emma mendarat di bibirnya. Emma dan Raven berciuman selama beberapa detik di ruang makan. Mereka tidak sadar bahwa Tum dan Elis yang hendak menyiapkan makan malam untuk satpam dan tukang kebun tak sengaja melihat adegan ciuman panas yang sesekali disela dengan tawa kecil mereka. "Sini, sini!" Tum menarik lengan Elis dan membawanya ke ruang cuci. "Wah, belum malem banget udah disuguhi adegan hot," ujar Elis yang menahan senyumnya melebar. "Kita di sini dulu. Kasih waktu sama mereka berduaan," kata Tum yang begitu kaget karena melihat kedua majikanny