Emma terkesiap karena teriakan mertuanya. Begitu juga dengan Raven yang langsung menoleh pada ibunya. Emma menatap teh buatannya dan merasa begitu bodoh. Ia mengira itu tidak cukup panas, ia bahkan sudah mencicipinya sebelum membawa ke sini. "Mama nggak boleh teriak gitu ke Emma," kata Raven tak terima. "Tunggu bentar lagi juga dingin tehnya. Mama kan nggak buru-buru mau pulang." "Mama udah haus," ujar Asri sengit. "Maaf, Ma. Aku buatin lagi aja," kata Emma seraya berdiri. "Nggak usah, kelamaan nunggu kamu!" seru Asri. Ia melipat kedua lengannya di depan d**a lalu menoleh pada Raven yang duduk di sebelahnya. "Mama bawain makanan kesukaan kamu, Raven. Ada rendang, semur telur sama sambel cumi." "Mama ngapain repot-repot bawain makanan segala? Di sini juga udah ada yang masak," kata Rav