27. Raven Meminta Maaf

1498 Kata

Raven mengetuk pintu kamar Emma. Namun, karena tak ada jawaban, ia langsung memutar kenop lantas masuk. Ia mengira Emma sedang tidur seperti yang dikatakan Saskia tadi di telepon. Ternyata, Emma sudah bangun. "Emma, aku ingin bicara," ujar Raven. Kedua matanya terpaku pada Emma yang duduk menyandar di headboard dengan kedua kaki terlipat. Kedua lengan Emma memeluk kakinya dan wajahnya tampak bengkak, khas orang yang baru saja menangis. Tadinya, Emma masih tidur. Namun, ia tiba-tiba mendengar deru mobil Raven. Jadi, ia langsung tahu bahwa suaminya itu sudah datang. "Kamu nggak perlu bicara lagi, Raven. Aku mau kita bercerai secepatnya." Raven membelalak mendengar ucapan Emma. "Apa? Bercerai? Tapi kenapa?" "Aku tahu kamu nggak serius dengan pernikahan kita. Aku nggak mau semua orang ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN