41. Bicara dengan Mama

1500 Kata

Di tempat lain, Raven terus tersenyum. Ia mengambil foto pernikahannya dengan Emma. Ia mengusap wajah cantik Emma di pigura tersebut lalu menciumnya. Ia benar-benar merasa senang karena Emma mau berpamitan dengannya. Kini, ia merasa sudah diakui sebagai seorang suami. "Tuan! Tuan Raven!" seru Erik yang sejak tadi berdiri di seberang meja Raven dan diabaikan karena panggilan telepon Emma. Kini, ia juga harus menonton tingkah konyol bosnya. "Ada apa, Erik? Kamu nggak liat aku lagi senang?" tanya Raven dengan nada jengkel. Pria itu meletakkan pigura dengan hati-hati di atas meja lalu memasang tampang serius. "Lanjutkan! Apa yang tadi kita bahas?" Erik mendengkus keras. "Anda yang harus melanjutkan, Tuan. Anda baru saja memanggil saya ke sini untuk bicara masalah serius. Dan ini tentang no

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN