36. Kesedihan Emma

1496 Kata

Raven bisa merasakan Emma menarik tangannya yang ia genggam. Emma mungkin baru saja jujur pada orang tuanya. Atau mungkin, Emma tak menjawab pertanyaan orang tuanya. Ia tak peduli, ia hanya tak tega melihat Emma menangis seperti itu. "Seharusnya kamu nggak menikahi Emma, Raven," ujar Sadewo seraya berdiri. "Kenapa?" Raven angkat bicara sekarang. "Aku cinta sama Emma, Ma, Pa. Aku udah pengen nikahin Emma dari dulu. Kenapa aku nggak boleh nikah sama Emma?" "Dia membawa benih pria lain, Raven. Kamu bodoh?" Asri ikut berdiri menyusul suaminya. "Ini juga bayi aku, Ma, Pa. Kalian nggak boleh begini sama Emma. Kalian cuma denger cerita dari Kalisa. Dan Kalisa cuma ngarang. Dia nggak tahu cerita yang sebenarnya," kata Raven berusaha menjelaskan. "Apa?" Asri terkesiap. "Apa kalian lebih perca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN