12. Musibah

246 Kata

Talita tengah menahan ringisannya. Saat ini, mata kaki sebelah kanannya sedang di urut oleh Dzakki. Talita tahu, masnya itu bisa memijat. Jadi dirinya mempercayakan kakinya kepada Dzakki. "Sshh," "Ini yang sakit?" tanya Dzakki seraya sedikit menekan mata kaki adiknya. "Iya Mas itu." "Kok bisa sih sampe ke cengklak gini?" Talita menatap Dzakki yang juga tengah menatapnya, "Tadi kan Lita liat tukang sayur masih sepi tuh. Nah, Lita ngga liat ada batu gitu, yaudah kesandung deh kaki Lita." Dzakki menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kebiasaan. Mangkannya, kalo jalan itu yang di liat jalanannya. Meleng aja sih." Merasa diomeli oleh Dzakki, Talita hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Seperti ini lah masnya, suka mengomeli diringa tapi nada yang digunakan masih terbilang lemah lembut. "Mas ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN