10. Cobaan

1815 Kata

Entah sudah berapa kali Fikar memijat pangkal hidungnya. Dari tadi dia terus memeriksa berkas yang tidak valid dengan kontrak yang ada. Maka dari itu, dirinya lah yang langsung turun tangan menangani kasus ini. Tok...Tok.. "Masuk." ujar Fikar tanpa mengangkat kepalanya. "Kenapa lu manggil gue Fik?" Sontak Fikar mengangkat kepalanya, dia tahu itu suara orang yang memang dia sengaja panggil. Siapa lagi jika bukan sahabatnya, Dzakki. "Lu lagi ngerjain proyek apa Dzak?" Dzakki memundurkan kursi yang ada di hadapan Fikar dan mendaratkan bokongnya di sana. "Proyek pembangunan perumahan di daerah Bintaro. Kenapa?" "Baca deh." Fikar menyodorkan kertas yang dari tadi dia baca, tapi nyatanya pengeluaran tidak masuk akal. Dengan saksama, Dzakki membaca anggaran yang Fikar sodorkan. Kernyitan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN