7. Nona Lee

1187 Kata
Ferdy bukan player, tetapi fakta membuktikan kalau laki-laki itu sebenarnya mudah terangsang. Struktur area otak tertentu di hipotalamus yaitu nukleys suprakiasmatikus pada laki-laki lebih besar sehingga menghasilkan testosteron yang lebih tinggi. Hal itu membuat dorongan seksual laki-laki lebih tinggi dari perempuan. "Oh, iya. Besok kamu tidak perlu masakin buat saya lagi. Saya ada urusan pekerjaan ke luar kota.” Ferdy mengumumkan secara terbuka, jelas, dan padat. "Saya dan Ara ikut kamu," pinta Bee. "Apa?!" Ferdy otomatis memelototi Bee. "Saya tidak bisa membawa kamu dan Ara. Saya ke sana mau kerja, bukan liburan. Lagi pula, saya tidak yakin kamu istri saya karena saya tidak merasa pernah menikah dengan kamu." "Terserah kamu mau bilang apa. Saya dan Ara harus ikut kamu besok," tandas Bee sebelum akhirnya memohon. "Tolong, jangan tinggalkan kami di sini hanya berdua saja." Ferdy menarik kursi makan lalu duduk dan bersedekap. Keinginannya untuk menghindar dari Bee terjeda oleh permohonan Bee. "Kamu sebenarnya siapa? Kenapa kamu ngaku-ngaku menjadi istri saya? Dengar, asal kamu jujur, saya tidak akan mempermasalahkan ini dan menuntut kamu." Bee menipiskan bibir lalu mengembus napas. "Saya dan Ara ikut kamu besok dan saya akan menceritakan semua." Ferdy menggeleng. "Kamu ceritakan dulu, baru saya akan mempertimbangkan kamu dan Ara boleh ikut saya atau tidak." Bee mempersempit jaraknya dengan Ferdy. Ia berdiri sekitar dua langkah dari hadapan pria itu. "Please." "Tidak bisa." Ferdy bangkit berdiri. Ia berusaha mempertahankan tawarannya pada Bee. Bee secara refleks memegang dan meremas bagian depan kemeja Ferdy untuk menahan pria itu agar tidak pergi. Menyadari tindakannya sedikit barbar, Bee membuka tangannya yang menempel di d**a Ferdy dan membelai d**a bidang pria itu yang dilapisi kemeja putih. "Saya mohon. Saya dan Ara besok ikut sama kamu." Ferdy menurunkan pandangannya dari mata Bee ke tangan perempuan itu yang berada di dadanya. Alih-alih merasa sedang dimintai tolong, Ferdy justru merasakan sebuah ancaman dalam tanda kutip. Benar apa yang dipikirkannya, sesaat kemudian Bee menyengat Ferdy dengan kecupan lembut di bibir Ferdy. Efek sengatan ringan itu berhasil membuat Ferdy merasa terbakar. Satu kecupan saja terasa seperti bara api. Dorongan gairah yang mengentak-entak pertahannya tiba-tiba saja menginginkan lebih. Rasa dipermainkan dan ditipu oleh Bee dalam sesaat menghilang dan tergantikan oleh gairah yang meluap-luap. Ferdy membalas kecupan Bee dengan sama ringan pada awalnya. Namun, bibir manis dan lembut Bee mendorongnya untuk melakukan hal yang tak terduga, bahkan oleh dirinya sendiri. Bergerak otomatis, tangan Ferdy melingkari pinggang ramping Bee. Ia lalu menahan tengkuk wanita itu supaya bisa menciumnya lebih dalam dan intens. Tidak. Kebanyakan wanita menggunakan cara klasik ini untuk memperdaya lawannya. Ia tidak akan jatuh dalam pelukan wanita yang baru saja ia kenal, pikir Ferdy. Pria itu kemudian menyudahi aktivitas yang baru saja dimulainya. Ia mengurai tangannya dari tubuh Bee dan mengambil langkah mundur. Sambil menahan napasnya yang sedikit terngah-engah, Ferdy memandangi Bee. Tet tet tet! Beruntung, suara bel meleburkan ketegangan yang ada. Ferdy segera berjalan ke arah pintu. Siapa yang datang bertamu di tengah malam begini? rutuk Ferdy dalam hati. Ferdy mengintip dari door viewer yang terpasang selevel dengan pandangannya di daun pintu. Dua bayangan pria berkemeja hitam dan berkumis tebal tertangkap dari kaca pengintip tersebut. Tidak merasa berkepentingan dengan kedua pria itu dan ingin segera mengusir mereka dari sana, Ferdy membuka pintu. Wow! Ferdy tertegun. Matanya menyisir tiga pria lain bersetelan kemeja hitam dan celana hitam yang berdiri di samping pintu. Mereka sengaja membuat diri mereka tidak terlihat dari door viewer. Dua pria yang terlihat di door viewer ternyata membawa lebih banyak orang. Belum habis keterkejutan Ferdy akan kehadiran para pria bertampang seram itu. Seorang pria dengan tato naga yang melingkari lehernya mendorong Ferdy masuk ke ruang tamu. Pria lainnya mengikuti mereka dan mengelilingi Ferdy. Dengan kemampuan ilmu bela diri yang dimilikinya, Ferdy berhasil menyingkirkan pria yang berusaha meraih kerah kemejanya. Namun, keempat pria lainnya mampu menahan dan mengunci gerak Ferdy. Pria bertato naga meraih kembali kerah kemeja Ferdy, lalu mendorong punggung Ferdy dengan kuat hingga membentur dinding ruang tamu. "Di mana Nona Lee?!" tanya pria bertato naga. "Siapa Nona Lee?" Ferdy balik bertanya dengan suara tertahan karena lehernya tertekan oleh kedua tangan pria bertato naga itu. "Gadis yang kamu culik enam tahun lalu." Dahi Ferdy berkerut. "A-apa?" Apa lagi ini? Kenapa hidupnya tiba-tiba kacau dan harus terlibat dengan orang-orang aneh ini? Pertanyaan itu berputar-putar di kepala Ferdy. Otaknya mencari-cari dan memilah ingatan akan kasus penculikan yang disebutkan pria itu tapi blank. Seingatnya, kejahatan serius yang pernah ia lakukan adalah memukul kepala pria rese yang mencoba mengintimidasi seorang gadis dengan kekerasan di kelab malam. Saat itu ia masih tinggal di Oklahoma, Amerika Serikat. Ferdy tiba-tiba melebarkan mata. Memori itu semakin memperjelas keadaannya saat ini. Sepertinya kejadian enam tahun lalu itu berkaitan dengan orang-orang baru yang datang dalam hidupnya kini, pikir Ferdy cermat. Oh, no! Bee adalah gadis itu. Gadis yang kuselamatkan enam tahun lalu. "Mike, lepaskan suamiku!" Teriakan Bee membuat pria bertato naga itu menoleh dan langsung melepaskan cengkeramannya dari kerah kemeja Ferdy. Pria bertato naga yang dipanggil Mike dan yang lainnya secara otomatis menghadap Bee. Mereka berdiri berderet seperti pion catur, lalu menunduk penuh hormat dan dengan kompak berucap, "Nona." Ferdy terperanjat. Bibirnya terbuka dan membentuk huruf O. Jadi, siapa sebenarnya gadis yang kuselamatkan enam tahun lalu itu? "Tuan David memerintah kami membawa Nona pulang sekarang," tutur Mike. "Saya tidak akan pulang sebelum orang yang kalian sebut Tuan itu merestui pernikahan saya dan dia," sahut Bee sambil menunjuk Ferdy dengan dagu. Ferdy kembali tercengang. Ia belum paham dengan ucapan Bee, tapi beberapa saat kemudian ia melihat peluang dirinya bisa terbebas dari segala jerat masalah yang melilitnya saat ini. "Saya dan Nona kalian akan segera bercerai!" Ferdy mengumumkan dengan nada suara yang sengaja ditinggikan. Bee refleks memeloti Ferdy. Tatapan tajamnya merobek kepercayaan diri Ferdy yang setinggi langit hingga membuat pria itu mengalihkan pandangan ke arah lain. "Saya dan suami saya tidak akan bercerai. Bilang pada Tuan kalian, jika ia masih sayang kepada anak dan cucunya, ia juga harus sayang sama menantunya," tutur Bee. Ferdy berdeham. Tenggorokannya tiba-tiba gatal mendengar ucapan Bee. Apalagi melihat sikap sok berkuasa Bee yang sekali-kali memelotinya. Bikin batuk dan sesak napas. "Nona Muda, kami tidak akan pergi dengan tangan kosong," ucap Mike dengan tegas. Bee berdecak kesal. "Siapa bilang kalian pulang dengan tangan kosong. Kalian membawa pesan dari saya. Pergilah sebelum saya dan suami saya memanggil polisi." Mike mengangguk patuh. "Baik, Nona. Kami akan menyampaikan pesan Nona pada Tuan." Bee menyilangkan tangan di atas perut ratanya sambil melontarkan tatapan tajamnya pada Mike. Ia berkata dengan nada pedas. "Lihat apalagi? Ayo, cepat pergi!" "Iya. Baik, Nona. Selamat malam." Bee tidak menjawab. Ia hanya melihat Mike dan beberapa pria lainnya pergi dengan tatapan sinis. Kelegaan menyelimuti dirinya sementara waktu sebelum Ferdy meraih dan mencekal tangannya, lalu menyeretnya ke sofa. "Apaan sih kamu?!" Bee mengibaskan tangan melepaskan cekalan Ferdy dari pergelangan tangannya. "Diam dan duduk!" Ferdy memerintah. Kali ini Ferdy menunjukkan dominasinya. Ia berkacak pinggang di depan Bee. Tatapan berapi-apinya siap meledakkan kemarahan yang selama beberapa hari tertahan. "Fer—" "Shut up and listen to me!" potong Ferdy dengan nada geram. "Look, saya ingat kamu sekarang. Kamu perempuan yang menyebabkan saya berurusan dengan polisi malam itu. Enam tahun lalu."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN