“Kau sudah sembuh!” Ini bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Mata Hansel menatap tajam pada Amel yang duduk di depannya. Amel hanya diam, tidak menyahut apa yang dikatakan oleh Hansel barusan padanya. Walau jantungnya sekarang berdebar sangat kencang sekali, karena tatapan Hansel yang begitu tajam dan menakutkan sekali. “Kau bukankah harus menjadi istri yang baik dan sungguhan? Ke dapur! Buat makanan.” Perintah Hansel. Kening Amel mengerut. Buat makanan, bukankah yang biasa membuat makanan adalah juru masak yang dibayar sangat mahal oleh Hansel atau pelayan yang bekerja di bidang dapur. Kenapa Amel sekarang disuruh? “Pak, bukankah di rumah ini ada juru masak?” Tanya Amel, menatap takut. Melihat tatapan lelaki itu menajam padanya. Lalu Hansel berdiri dari tempat duduknya. “Kau mau me