Karina terjepit. Tak tahu apa-apa pula selama berada di sini. Tahu-tahu ditembak seperti ini. Selama ini, ia hanya menganggap hubungannya dengan Farhan hanya hubungan pertemanan biasa. Ia tak pernah berpikir kalau lelaki itu akan memiliki perasaan dengannya. Meski dengan pesan-pesan yang kadang saling membalas namun bagi Karina itu hanya lah sebuah pesan dari seseorang yang berterima kasih karena ia telah banyak membantu. Karina bahkan tak berpikir jika itu adalah awal mula dari sebuah hubungan yang diinginkan oleh pihak lelaki. Karina juga tak menyadari kalau pertemuan kemarin-kemarin akan membawanya berdiri di depan lelaki ini. Karina tentu tertekan dengan tatapan-tatapan juga harap yang membumbung tinggi. Bukan hanya dari Farhan tapi ada ibunya, ada kakak-kakak peremouannya, ada mata ke