"Wes! Masih di sini!" tutur Randy. Lelaki itu muncul di ambang pintu. Farhan terkekeh. Ia baru saja menutup laptopnya. Ini lebih cepat dari perkiraan. "Belum pulang?" "Biasa ada kerjaan. Aku lanjut lagi deh," tuturnya. Ia tadi keluar sebentar untuk membeli kopi dan roti di kafe depan. Farhan mengangguk. Ia terburu-buru untuk pulang. Takut Karina menunggu terlalu lama. Akhir-akhir ini ia mencoba untuk pulang lebih cepat. Tapi itu sesuatu yang mustahil. Aku udah di jalan, Na. Tunggu di gerbang saja. Ia mengirim pesan itu tapi tak ada balasan dari Karina. Biasanya gadis itu cepat sekali membalas pesannya di sore-sore begini. Karena pasti bosan menunggu. Sementara itu, Farhan baru saja menjalankan mobilnya menuju sekolah Karina. Haaah. Ia menyandarkan punggungnya. Sudah sebulan berlalu