Rain berdiri di depan pintu kamar mandi dengan cemas. Mendengarkan Tia muntah-muntah. Dia tidak diizinkan masuk, pintu toilet terkunci ketika Tia masuk untuk memuntahkan isi perutnya. "Thiirak," panggil Rain. "Mai bpen rai." Tia mengatakan bahwa dirinya tidak apa apa dengan cara berteriak dari dalam, ditingkahi dengan suara air keran. "Kita temui dokter, aku siap-siap dulu, ya." Pintu terbuka, Tia terlihat lebih segar dengan wajah yang basah karena sapuan air. "Tidak perlu, kata Umi, setiap perempuan hamil pasti mengalami ini. Morning sickness, nanti aku coba browsing bagaimana cara mengatasinya." "Yakin?" "Yakin, Abang mau makan apa?" tanya Tia. "Kita pakai layanan pesan antar saja, aku tahu kamu gak kuat nyium asap dapur." Tia mengangguk setuju, membenarkan. Jika kemarin perem