"Kamu tadi ngomong apa sih?" tuh kan. laki laki itu mulai cerewet. Dia terlihat murung seperti anak kecil. Rindu yang memang sudah kesal, jadi tambah kesal dibuatnya. "Aku cuma gertak dia. Lagian, kamu mah sama si meta aja, pake marah. Diakan agak stres!" sahut Rindu. Abijar tersenyum. Gadisnya memang sangat hebat. Dia bisa menempatkan diri di mana pun ia berada. Ia bisa menempatkan diri pada kondisi yang ia sediri belum tentu bisa menanganinya. Di genggam jemari gadis itu. "Dengan begini, aku yakin sekali kalau kamu bisa menghadapi apapun yang akan terjadi sama kita." "Hah! kamu barusan bilang apa?" tanya Rindu. Ia merasa kalau gumaman laki laki itu memang kurang jelas. Abijar menggeleng. Kemudian mereka berpisah tepat di depannya kelas Rindu. "Dari mana aja neng? pacaran mulu?" tan