Dua Puluh Lima

1477 Kata

Kepalaku sakit. Nyut - nyutan gitu. Aku dengar suara orang ngobrol di dekatku. Kayaknya Elang sama Bu Ami. "Maaf, Bu, Happy tetap tinggal dengan saya." Suara Elang, setengah berbisik. "Tapi Happy enggak bisa ditinggal sendiri, saya khawatir terjadi apa - apa dengan dia sementara kamu pergi kerja." "Ibu bisa temani Happy di apartement, ada kamar lain yang bisa Ibu gunakan." "Lagipula saya beli rumah itu untuk Happy, enggak ada salahnya kalian tinggal di sana." Bu Ami ngotot. "Bu, tolong pahami, Happy tanggung jawab saya. Saya sedang cari rumah tinggal untuk kami. Happy yang harus ikut saya, bukan sebaliknya." "Tapi rumah itu--" "Bisa jadi investasi untuknya. Terserah Happy mau diapakan nanti, tapi selama dia masih berstatus istri saya, saya yang akan menanggung tempat tinggal, makan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN