Bab 29

636 Kata

Calla menggeram marah, merintih kesakitan, dan dia terlihat sangat terluka. Salt menghampiri dan berbisik padaku, “Terima kasih sudah menyelamatkanku.” Kemudian dia berlalu menjauh sebelum aku sempat membalas ucapannya. Kami menunggu dengan sikap waspada, merasa yakin succubus yang lain akan segera datang. Denting lonceng terdengar dari kejauhan, bersamaan dengan angin yang berembus kencang, menghadirkan hawa dingin hingga ke tulang. Titik putih dari selatan terlihat mendekat, makin lama makin jelas bahwa merekalah yang kami tunggu. Empat wanita berpenampilan seperti Calla, mendekat seraya mengamati kami, seolah sedang menilai kemampuan yang kami miliki. Satu di antara mereka, aku mengenali wanita itu. Wanita dengan rambut merah strawberry yang ada dalam mimpiku. Wanita itu menatapku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN