Tri mulai resah dan gelisah memikirkan tawaran Lucky untuk bekerja di toko miliknya. Ia juga tak tahu dengan jelas posisi apa yang ditempatinya nanti. Pria itu tak menyebutkan spesifikasinya secara detail. Tri ingin membicarakannya terlebih dulu dengan orang-orang terdekatnya. Aki dan Nini pasti akan langsung memberikan dukungannya, entahlah dengan Adam dan Engkong. Mereka belum tentu mengizinkan dirinya.
Satu lagi, kata-kata pria itu yang seolah-olah tengah memberikan sinyal-sinyal cinta membuat Tri bingung menterjemahkannya. Tri memang kurang peka untuk bisa memahaminya. Namun kata-kata pria itu sangat mengusik jiwanya. Setiap saat ia selalu memikirkan pria yang hampir tiap hari ditemuinya.
Tri jadi mulai memikirkan alasan Lucky yang mau membantu ia dan keluarganya serta memberikan s
