Sore harinya Tri memutuskan pulang ke kontrakan yang baru sehari semalam ditempati. Ia khawatir akan keadaan kedua kakek dan neneknya yang ditinggal seharian, terlebih stok makanan di kulkas sudah habis karena ia belum sempat belanja. Ia sudah minta tolong, Bram si preman pasar baik hati untuk membelikan makanan dan mengirimkannya kepada Aki Somad dan Nini Icih. Wajah gadis berambut pendek itu tampak lelah dan kusut, bagaimana tidak, seharian ini ia berada di rumah sakit menunggui Adam hingga melewatkan makan siangnya. Sebenarnya baik Adam maupun Engkong Udin telah mengingatkannya, sayangnya nafsu makan Tri tiba-tiba menguap begitu saja. Melihat banyak darah membuatnya pusing, ia bukan penderita hemophobia namun suasana rumah sakit dan perasaan hatinya yang tak karuan melenyapkan hasrat u