Hari ini Tri tak jualan, sebab tadi pagi harus ikut dalam pertemuan Engkong Udin dan pihak perusahaan pengembang perumahan. Pertemuan yang alot dan berakhir dengan kesepakatan, meski Engkong Udin melakukan penanda tanganan surat persetujuan itu di bawah tekanan dan bisa jadi di bawah ancaman. Pria tua itu tak memiliki pilihan lain selain menurut. Ia tak lagi memiliki banyak sekutu setelah sebagian besar warga melepas rumah dan tanah mereka. Gadis itu tak mampu ikut bicara apapun sejak awal ia hanya menjadi tim pemantau, karena dirinya hanya penduduk pendatang yang kebetulan mengontrak di rumah petak milik kakeknya Adam itu. Ia sama sekali bukan penduduk yang harus menerima ganti rugi. Tri kini berada di kontrakannya dan bersantai usai makan siang nasi bungkus pemberian Adam. "Gimana k