14. Berawal Dari Ketidaksengajaan

1414 Kata

“Pak Devan? Sejak kapan Bapak ada di sini?” Pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut Eca, karena mendapati kehadiran bosnya itu yang secara tiba-tiba di depannya. Ia buru-buru berdiri, menghapus sisa-sisa air mata yang masih keluar dengan punggung tangannya, dan berusaha menutupi salah tingkahnya dengan bertanya, “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Ia sadar, dirinya pasti terlihat sangat menyedihkan di depan Devan. Apalagi suara sesenggukan yang masih terdengar darinya, semakin mempertegas keadaan menyedihkan darinya. Eca sendiri tidak mengerti, mengapa dirinya berubah menjadi sosok yang cengeng seperti sekarang. Hormon kehamilan sepertinya mempengaruhinya. Itulah pernyataan yang diyakini Eca, hingga wanita berusia dua puluh delapan itu kembali rasakan panas pada pelupuk matanya. “Paka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN