Seketika Eca melotot sembari menoleh ke arah Devan, karena sangat terkejut dengan pernyataan yang keluar dari bibir atasannya itu. Sementara laki-laki yang menyatakan perasaannya itu, justru terlihat sangat santai meski Eca mengisyaratkan tatapan mematikan yang seolah bisa membunuh kapan saja. Devan kembali mempertegas ucapannya, sementara para media di depannya terus mengambil gambarnya ketika dia berbicara. “Iya. Saya memang menyukai Eca secara diam-diam tanpa dia ketahui. Entah dia sadar atau tidak jika saya menyukainya. Tapi itulah alasan saya melindunginya selama ini. Saya sangat sadar posisi saya, makanya saya memilih menyukainya dalam diam karena dia masih mempunyai suami.” “Pak,” ucap Eca pelan memcoba menghentikan semua omongan Devan namun sepertinya tidak akan pernah berhasil k