Andhara menatap takjub bayangan dirinya di kaca, gaun broken white itu membungkus tubuhnya dengan indah, veil itu dihiasi mahkota cantik seperti impian dan harapan Andhara tentang pernikahannya kelak. Riasannya begitu sempurna, ini benar-benar hari istimewa dalam hidupnya. Andhara melirik buket mawar merah yang nanti akan dia bawa, apakah rasanya sebahagia ini? Apakah rasanya seantusias ini? Ia benar-benar bahagia, gugup, takut, semua jadi satu. Andhara memejamkan matanya sejenak, seandainya mamanya masih ada, pasti kebahagiaannya makin sempurna bukan? Namun sayang, hanya ada sang papa yang akan mengantarnya menuju gerbang pernikahan nanti. "Yuk, tiga menit lagi!" Dirga muncul dengan setelan jas-nya, temanya hitam putih, para tamu dengan dress code hitam, sedangkan ia dan Sandy dengan dr