Kantor pusat Hirawan Grup. “Kenapa belakangan ini masalah datang bertubi tubi” Hirawan memijat dahinya. “Video Astri dilabrak Nyonya Maudi sudah menyebar luas, Bos” ucapku. “Maaf, Ayah” lirih Tamara. “Baru kemarin kau mendapat pujian” sinis Hirawan. “Aku tidak salah apa apa, Ayah! ini murni kesalahan Astri” protes Tamara. “Mengapa kau memilih sekretaris seperti itu?” cibir Hirawan. Tamara mengatupkan mulutnya, tidak bisa membantah ucapan Hirawan. “Aku sudah memecat Astri dengan tidak hormat dan mengeluarkan pernyataan bahwa hotel Duta Prakasa sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan perbuatan Astri” ucapku. “Kerja bagus Zea!” puji Hirawan. Tamara mengepalkan tangannya, sepertinya dia kesal aku mendapatkan pujian dari ayahnya. Aku dan Tamara keluar dari ruangan Hirawan, aku b