“Kamu lebih pantes jadi kakaknya daripada jadi bapaknya” ucapku sambil terbahak. “Bener juga” Rania ikut terbahak. Varo hanya mencebikkan bibirnya diledek oleh kami. Untung saja ada Rania dan Varo yang bisa menjaga moodku agar tetap baik, jika tidak moodku pasti akan hancur seharian ini karena memergoki Dave dan Sherly sedang makan siang berdua. Saat pulang kerja, Dave menjemputku, dan dia bilang sudah memberitahu supir kakek untuk tidak menjemputku. “Tumben sekali, ada angin apa?” sindirku pada Dave saat memasang sabuk pengaman. Dave hanya diam, tidak menjawab sindiranku. “Ah, aku tahu, kau takut aku mengadu pada Kakek dan Mom buka, kalo tadi siang aku memergoki mu berkencan dengan selingkuhanmu itu?” cibirku. “Kau jangan asal tuduh!” desis Dave. “Kakek bilang belakangan ini Sher