“Kita berangkat sekarang,” ucap Aksa seraya melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Zeline. “Makasih Tante,” ujar Aksa sebelum meninggalkan butik tersebut. “Sama sama sayang. Jangan lama lama diresmikan, Sa. Takutnya entar malah diambil orang,” goda Tante Lily seraya tersenyum menatap mereka berdua. “Doakan saja, Tante. Ini juga mau menghitung prosesnya dengan Mama,” jawab Aksa seraya tertawa pelan. “Tante tunggu kabar baik selanjutnya,” ucap Tante Lily seraya berjalan ke depan untuk mengantarkan mereka sampai ketempat parkir. “Benaran kan, kita cuma makan malam doang?” tanya Zeline saat mobil yang mereka tumpangi telah membelah keramaian kota di malam hari. Lampu lampu jalan seakan memberikan warna pada kehidupan malam di kota besar tersebut. “Iya. Ada beberapa hal yang mau dit