"Permisi," seru seorang pemuda di depan sebuah rumah yang pintu pagarnya terkunci dari dalam. Tidak ada sahutan, walau ia sudah berkali-kali berteriak di depan rumah tersebut. "Mas, cari siapa?" tanya seorang ibu yang kebetulan lewat di depannya. "Eh, Ibu, ini betul rumahnya Mutia'kan? Anaknya Pak Abdul Rojak," tanyanya ramah. "Betul, tapi Mutianya pergi sama ibunya kalau gak salah," jawab si Ibu. "Oh, pergi ke mana, Bu? Mungkin Ibu tahu," tanyanya lagi. "Gak tahu kalau pergi ke mananya." "Kalau Pak Abdul Rojaknya, Bu?" tanya pemuda itu lagi dengan wajah serius. "Ada, lagi mancing di empang kampung sebelah. Saya tahu, soalnya berangkat sama suami saya. Sengaja saya suruh ikut, biar suami saya gak kegenitan sama janda warung kopi," terang si Ibu terlihat jujur. "Oh, Pak Abdul