37. Kesialan Mutia yang Lain

1459 Kata

Baru hari pertama di bagian pemberkasan, pekerjaannya sudah sangat banyak. Ia yang biasanya bisa pulang pukul lima sore dari kantor, tetapi ini sudah pukul enam lebih lima belas menit, belum ada tanda-tanda pekerjaannya akan selesai. Bep! Bep! Mutia meraih ponselnya dari dalam tasnya. Ada nama bundanya tertera di layar. Ia lupa bahwa malam ini ia harus pergi ke Ki Janet untuk urusan Yusuf. ["Halo, Bun, saya masih lembur. Mungkin bisanya setengah jam lagi dari kantor."] ["Iya, jangan lama-lama, soalnya Ki Jamet jam sembilan udah tidur."] ["Bun, Ki Jamet bukan anak PAUD'kan? Tidurnya cepat banget. Ya, kalau malam ini gak keburu, besok aja gak papa. Saya lembur, Bun."] ["Oh, ya udah. Jangan lupa bawakan Bunda mi Aceh tumis pedas ya."] ["Iya, Bun."] Ia memasukkan kembali ponselnya ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN