Janu bernafas lega ketika pendengarannya menangkap jeritan bayi yang cukup kencang dari dalam ruang bersalin. Ia bahkan sudah cemas, saat belum juga mendapati kelahiran bayi Hutama setelah menunggu lebih dari 2 jam. Seberat itu perjuangan seorang Ibu melahirkan bayinya. Merasakan sakit berjam-jam, bahkan ada yang sampai berhari-hari. Mempertaruhkan nyawa saat melahirkan buah hatinya. Masih beruntung mereka yang saat merasakan sakitnya proses persalinan, ditemani orang-orang tercinta mereka. Hal yang tentu tidak dirasakan oleh ibunya. Namun ia tetap bersyukur, karena Kartini masih memiliki teman-teman satu sel yang peduli dengannya. Cerita yang ia ketahui dari buku harian sang Ibu. *** “Sudah… kamu berbaring saja. Istirahat. Biar Kakak yang mengurus bayimu.” Narni menahan tubuh Kartini ya