Shaba memasuki sebuah ruangan bersama sang asisten kepercayaannya, Haris. Sudah ada beberapa orang yang terlebih dulu datang, dan mengisi kursi-kursi yang sudah di sediakan pihak panitia. Sebuah proyek pembangunan tempat wisata di Jawa Timur akan di bangun, dan tender pembangunan tempat wisata tersebut di buka untuk umum. Cukup banyak perusahaan besar, maupun kecil yang berniat mengikuti tender tersebut. Pria itu tersenyum miring, ketika mengenali siapa saja yang akan menjadi saingannya untuk mendapatkan tender tersebut. Bukan lawan sepadan… batin Shaba senang. Pria itu berjalan menuju tempat yang masih kosong—yang memang sudah dikhususkan untuknya, dengan Haris mengikuti di belakangnya. Dengan gerak angkuh, Shaba menjatuhkan tubuhnya di sebuah kursi. Pria itu mengedarkan pandangan mata ke