Mereka tiba di rumah Risman. Mobil di parkir di belakang panggung. Zia turun lebih dulu. Baru di susul oleh Risman. "Ayo." Risman menggenggam jemari Zia. Zia mengikuti langkah Risman dengan langkah pasti. Risman kelihatan gagah dengan baju kemeja sasirangan lengan panjang. Rambutnya terlihat baru dipotong. "Zia!" Acil menyambut mereka. "Acil!" Zia menyambut lengan Acil. "Makan dulu, Sayang. Ajak makan dulu, Man. Jangan sampai sakit lagi nanti." Acil berkata tegas pada Risman. "Iya, Acil. Ayo kita makan, Sayang. Kamu mau makan apa!" Risman menarik Zia menuju tempat duduk. "Apa yang ada?" Tanya Zia pada Risman. "Rawon ada, soto ada, nasi kuning ada, ketupat ada, lontong ada. Kamu pilih saja yang mana kamu mau." Risman menyebutkan pilihan yang mungkin ingin dipilih oleh Zia. "Aku ma