"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya Risman tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Zia. "Aku penasaran. Paman ganteng sekali, baik sekali. Aku rasa pasti ada yang tertarik pada Paman." Zia menatap lekat wajah Risman. Zia sedang merenungi betapa tampannya wajah pria yang ia cintai, sejak ia anak-anak sampai saat ini, tidak berubah sedikitpun. Hanya lebih hitam saja, tapi tidak membuat merubah apa-apa. "Aku tidak peduli hal itu. Aku tidak ingin menanggapi kalau ada yang merasa seperti itu. Di dalam hatiku hanya ada kamu." Risman berkata jujur pada Zia. Tidak berusaha menyembunyikan apapun, karena ia tidak peduli dengan orang yang jatuh cinta kepadanya. Hanya cinta Zia yang ia harapkan. "Ih apa aku terlalu cantik, sehingga Paman tidak bisa berpaling dariku." Mata Zia melotot ke ara