Risman meletakkan telepon ke atas meja makan. "Selesai makan aku langsung berangkat ke rumah Bapak. Kamu jangan berjemur di bawah panas terik ya. Jangan capek-capek kalau bekerja. Jangan terlambat makan siang. Kalau waktunya makan kamu pulang saja sebentar biar bisa makan, salat, dan rebahan." Risman menyampaikan pesan pada Zia dengan serius. Wajahnya tidak main-main. Menampilkan rasa sayang yang begitu besar pada Zia. "Iya. Aku tidak akan membiarkan diriku menjadi sakit. Aku akan menjaga diriku dengan baik. Sehingga tidak menyusahkan orang lain." Zia berjanji pada Risman agar menjaga dirinya dengan baik, sehingga tidak perlu menyusahkan orang lain untuk menjaganya. Seperti selama ini terjadi padanya. "Terima kasih, Sayang. Sehatmu lebih penting dari apapun juga. Lebih penting dari uan