Zia menarik nafas lega setelah selesai menelan semua obatnya. Lalu ia menyerahkan gelas kepada Risman kemudian segera berbaring. "Aku mau istirahat dulu, Paman. Biar sore nanti badanku sehat kita bisa pergi ke keluar membeli kacang berus dan jagung barak. Tapi aku mau bakso gimana dong?" Zia cemberut karena keinginannya makan bakso tidak bisa terpenuhi. "Kamu tahu apa yang membuat kamu sakit. Jadi lebih baik menghindari dulu makanan yang dilarang daripada berbahaya. Daripada nanti sakit kamu tambah parah. Malah kamu tidak bisa pergi ke mana-mana." Risman menasehati Zia dengan lemah lembut, agar Zia bisa mengerti, untuk menghindari makanan yang belum boleh di makan Zia saat ini. "Iya deh. Zia sayang Paman. Ay pol yu, Paman. Zia mau istirahat dulu ya." Zia memejamkan mata. Saat itu Ris