Risman duduk ditepi ranjang, Zia bangun dari berbaringnya. Mereka saling bertukar tatapan. "Sudah beli obatnya, Paman?" Zia bertanya pada Risman. "Sudah. Sarapan dulu ya sayang setelah itu minum obat. Kemudian istirahat. Biar kamu cepat sehat." Risman menunjukkan plastik berisi obat yang baru saja ia beli di apotik tadi. "Tapi tidak jadi pergi liburan. Zia sedih sekali rasanya. Berharap pergi dengan pengantin bulan madu ke Banjarmasin, eh malah sakit. Zia sedih sekali." Zia menangis sedih. Ditutup wajahnya dengan guling agar air matanya tidak terlihat oleh Risman. "Sabar sayang. Dibalik peristiwa ini mungkin ada sesuatu yang istimewa. Ayo minum dulu airnya setelah itu sarapan." Elia membujuk Zia agar mau sarapan makanan yang sudah dihidangkan olehnya sejak tadi.. "Mau disuapin Pama