Mereka tiba di tukang kacang rebus. Zia turun dari mobil. "Kacang berus empat bungkus, Paman. Jagung barak berapa ya ...." Zia menghitung anggota keluarga dengan jarinya. "Abba, Amma, Nini, Kai, Paman, Acil, Risma, Rama, Paman Risman. Jagung baraknya lima belas. Jadi berapa semua, dibayar dulu?" Zia memastikan berapa yang harus ia beli agar tidak kurang untuk seluruh anggota keluarga di rumahnya. Paman tukang jagung menyebutkan yang harus dibayar. Risman mengeluarkan dompet dan membayar semuanya. "Kacangnya satu bungkus aku bawa, yang lain ditinggal dulu ya, Paman." Zia mengambil satu bungkus kacang rebus karena ingin ia bawa pergi jalan-jalan sebentar dengan Risman. "Iya. Terima kasih." Paman kacang rebus tersenyum kepada gadis yang belasan tahun menjadi langganannya. "Ayo, Paman.