Luciana sudah bangun dari tidurnya lebih dulu. Ia menyusul Hanzel yang berada di luar, duduk menikmati kopi hangat. "Ashvin belum kembali?" tanya Luciana. "Belum. Mungkin sebentar lagi sampai." Hanzel menepuk pahanya untuk sang istri duduk di pangkuannya. Tanpa membantah, Luciana duduk di pangkuan sang suami, juga mengalungkan tangannya di leher. Mereka bercerita beberapa hal, termasuk mengenai Lily dan Ahsvin. Luciana kembali menceritakan tentang menantunya itu pada sang suami. Hanzel tau jika Luciana memang memiliki hati yang sangat tulus, pada siapapun itu. Apalagi Lily adalah menantunya. Tak lama kemudian, mobil yang di kendarai Ashvin muncul di pekarangan vila. Dengan wajah merahnya, Ashvin turun membantik pintu mobil cukup keras. Luciana dan Hanzel terheran akan hal itu. N