Unknown Enemy

3919 Kata
Tepat sebelum cahaya hitam itu mengenai Ryuzaki, Ryuzaki tertarik ke bawah oleh sebuah sebuah cahaya merah yang menyerupai tali. Melihat hal itu Edward, David dan Alexander merasa kecewa. Padahal mereka berharap ada tontonan yang lebih menarik dibanding melihat Ryuzaki yang dengan tidak elitnya jatuh tersungkur diatas tanah. Walaupun mereka akui melihat Ryuzaki jatuh juga cukup lucu, terlebih jika ditonton ramai-ramai seperti ini. Dengan kata lain melihat Ryuzaki malu juga tidak buruk, meski mereka berharap lebih. "Cepat bangun! Sampai kapan kau mau berbaring diatas tanah seperti itu!" perintah si pelaku penarikan Ryuzaki. "Tak bisakah kau lebih lembut pada suamimu ini!" jawab Ryuzaki sambil berdiri kemudian membersihkan tanah yang ada pada bajunya. "Masih beruntung aku tolong! Jika saja kau sudah tua kau pasti aku biarkan mati terkena sihir itu!" kata Kaila seolah tidak peduli dengan protes yang dikatakan oleh Ryuzaki. Ryuzaki yang mendengar perkataan Kaila kembali melayangkan protes pada istrinya itu sehingga mereka pada akhirnya berdebat panjang mengenai hal itu. Lupakan pasangan suami istri yang sedang berdebat itu, para penonton yang mendengar perdebatan mereka merasa ngeri. Mereka memang cukup kapok protes pada Ryuzaki karena mereka dilempar ke dalam hutan, tapi sepertinya mereka jauh lebih takut pada Kaila. Entahlah tapi alarm bahaya di kepala mereka mengatakan kalau Kaila jauh lebih berbahaya dibandingkan Ryuzaki. Sebisa mungkin mereka pasti akan menghindari masalah dengan wanita yang menjabat sebagai istri dari Ryuzaki tersebut. Mereka tidak tahu saja jika Ratu dari Kerajaan Lunar jauh lebih mengerikan dibandingkan Kaila. "Simpan acara debat kalian sampai di rumah! Mau sampai kalian berkelahi? Apa kalian tidak mau jadi tontonan murid-murid di sini?" relai seseorang yang datang bersama dengan Kaila, sepertinya mereka terlalu asik melihat pasangan itu berdebat sampai tidak sadar kalau Kaila tidak datang sendiri. Saat mereka melihat orang itu, mereka langsung berlutut menghormat bagaimana tidak yang datang bersama Kaila adalah Nicole Ratu dari Kerajaan Lunar dialah yang melerai Ryuzaki dan Kaila. Selain itu Oma Maria, dan Ratu Kerajaan Luce yaitu Hazel. Sebagian siswa terpaku saat melihat secara langsung ratu-ratu tersebut, terlebih untuk Nicole yang memang terkenal karena kecantikannya. Bahkan banyak rumor yang mengatakan kalau Nicole adalah Ratu tercantik dari semua ratu kerajaan sihir. Dan sepertinya rumor itu bukan hanya rumor belaka, karena mereka mengakui kalau Ratu Nicole lebih cantik dari Ratu Hazel hanya saja mereka tidak mungkin mengatakannya secara langsung bukan. Terlebih Ratu Hazel terkenal mudah marah, sifatnya tidak jauh dari keponakannya Clyvon. Lihat saja raut mukanya sekarang sangat angkuh, berbeda sekali dengan raut wajah Nicole yang ramah. Karena hal itu pula banyak rakyat Kerajaan Luce yang tidak suka dengannya, selain karena sifatnya, Ratu Hazel juga tidak tahu apa-apa tentang politik kerajaan sehingga mudah dipengaruhi oleh menteri-menteri yang gila kekuasaan. Akibatnya David kesulitan menangani politik di kerajaannya, bahkan persaingan kubu politik sangat terasa di Kerajaan Luce. Dan karena itu pula, banyak kubu-kubu politik bermunculan. Hal tersebut tentu bukanlah hal yang baik mengingat persaingan sengit pada kubu-kubu tersebut berdampak pada rakyat. Banyak yang tidak nyaman dengan keadaan politik kerajaan yang tidak stabil. "Apa yang terjadi tadi?" tanya Ricky yang baru saja sampai di sana. Ricky datang ke lapang karena tiba-tiba merasakan kekuatan sihir entah darimana. Dia bahkan membubarkan kelasnya karena takut ada serangan di sekolah. Bahkan saking paniknya dia tidak sadar kalau ada Nicole, Oma Maria, Hazel, dan Kaila di sana. "Hanya serangan nyasar, sepertinya." Jawab Ryuzaki sambil tersenyum tidak jelas. "Kenapa dengan para siswa di sini? Kenapa mereka babak belur?" Tanya Ricky saat melihat siswa yang diajar oleh Ryuzaki babak belur, walau sebenarnya hanya sebagian babak belur dan sebagian lagi kehabisan energi sihir. "Tanyakan itu pada guru mereka yang dengan seenaknya menyuruh mereka bertanding dengan siswa pindahan hanya karena ingin menguji kekuatan mereka!" Jawab Kaila yang kesal dengan kelakuan Ryuzaki yang kekanakan itu. "Aku heran apa hukuman dari Raja Edward belum cukup?" timpal Nicole, saat itulah Ricky sadar kalau di sana banyak orang-orang penting dari kerajaan. "Ya ampun maafkan hamba baginda, saya tidak sadar anda berada di sini!" Nicole sebenarnya sangat tidak suka semua suasana formal ini, hanya saja karena mereka sedang berada di luar maka mereka harus bersikap formal satu sama lainnya. "Ceroboh sekali, jika saja kau bukan sahabat suamiku aku pasti akan menghukum mu!" ujar Hazel, Nicole langsung memandang tajam Hazel. Dia sebenarnya sudah lama tidak menyukai istri David, dia bahkan heran kenapa dulu David mau menikah dengan orang sombong seperti Hazel. "Yang Mulia Ratu bukankah Ricky sudah meminta maaf! Tidak baik bersikap seperti itu di depan banyak orang terlebih para siswa, itu akan menjadi contoh yang buruk bagi mereka!" Kata Oma Maria, para siswa itu takjub dengam keberanian Oma Maria. Selama ini tidak ada yang berani berkata seperti itu pada Hazel. Bahkan para menteri di istana hanya bisa diam saat Hazel menghina mereka. Mereka selama ini hanya diam karena mereka cukup takut dengan kedudukan keluarga Hazel. Di sisi lain mereka juga masih membutuhkannya sebagai boneka untuk memperluas kekuasaan mereka. Karena itu semua perkataan Hazel mereka akan telan mentah-mentah. Hazel hanya bisa mati kutu, saat Oma Maria mengkritiknya seperti itu. Dia tidak mungkin menjawab Oma Maria karena itu mungkin beresiko membuat perang antar tiga kerajaan besar. Siapa yang tidak tahu kalau Oma Maria adalah nenek dari raja dua kerajaan besar. Walaupun itu pasti hanya dalam pikiran Hazel saja, karena jika dia memang membalas perkataan Oma Maria, Oma Maria pasti hanya akan meminta David untuk menasehati Hazel. "Sepertinya anda harus membubarkan kelas anda Sir Ryuzaki!" kata Ricky yang merasa suasana di sana semakin memanas dan sama sekali tidak baik dilihat oleh para siswa. "Kau benar!" jawab Ryuzaki, setelah itu dia meminta para siswa untuk kembali ke kelas sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai kegiatan belajar di sekolah. Setelah urusan dengan para siswa selesai, Oma Maria lalu meminta Ricky untuk mengantar mereka ke ruang kepala sekolah. Sebenarnya kedatangan mereka ke sekolah adalah untuk memperbaiki sistem di sekolah yang menurut laporan Andrew, Edward, dan David harus dibenahi. Oma Maria di minta untuk mengawasi sekolah sihir, dia memang tidak terjun langsung di sekolah. Tapi dia akan memantau apakah para bangsawan itu masih semena-mena di sekolah atau tidak. Pada dasarnya yang diberi tugas hanya Oma Maria, tapi karena Nicole ingin ikut dia mengajak Kaila untuk jaga-jaga. Dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan cucu menantu dan juga calon cicitnya. Sementara Hazel, dia diminta David untuk menemani Nicole sekaligus untuk membuat mereka berteman. Tapi sepertinya David salah karena keduanya justru tidak saling menyukai. Di kelas, semua siswa sedang ramai membicarakan mengenai kedatangan Nicole dan Hazel. Banyak yang memuji penampilan Nicole yang terlihat sangat cantik dengan dandanannya yang sederhana. Ada pula yang membicarakan Kaila, mereka hanya tidak menyangka wanita secantik Kaila mau dengan guru mereka yang tidak jelas seperti Ryuzaki. Hal itu menjadi hiburan sendiri bagi Edward dan David. Mereka juga bingung bagaimana Kaila bisa jatuh cinta dengan Ryuzaki yang konyol. Beda sekali dengan Alexander ysng sedari tadi merasa kupingnya panas mendengar mereka terus-terusan memuji Nicole. Ah, ternyata salah satu tokoh utama kita ini sedang cemburu. Bagaimana tidak, dari tadi para siswa itu membayangkan jika mereka seumuran dengan Nicole mereka mungkin akan menjadikan Nicole pacar mereka. Dan masih banyak lagi kata jika yang dihubungkan dengan Nicole. Tentu hal itu membuat Alexander panas mendengarnya. Hanya saja dia menutupinya dengan wajah datar yang dia pertahankan dari tadi. Alexander heran kenapa mereka terus membahas Nicole dan Kaila tapi tidak dengan Hazel. Dia tidak tahu saja mereka sudah gatal ingin menggosip mengenai Hazel, hanya saja mereka terlalu takut dengan keberadaan Clyvon. Mereka takut keponakan Ratu itu akan mengadukan mereka dan membuat keluarga mereka kesulitan. Mereka rakyat Kerajaan Luce sudah hafal dengan semua sifat buruk Ratu mereka. Karena itu mereka lebih memilih diam daripada terkena getah dari apa yang mereka lakukan. "Sudah cukup! Kalian tidak bosan membicarakan mereka berdua! Asal kalian tahu bibiku jauh lebih cantik dari mereka berdua!" marah Clyvon tiba-tiba, sepertinya dia kesal karena mereka hanya memuji Kaila dan Nicole tapi tidak dengan Hazel. Tidak ada yang berani menjawab, mereka lebih memilih diam karena tidak ingin berurusan dengan Clyvon. Sementara Alexander dan David menahan tawa mereka. Bagi mereka tentu saja ada yang lebih cantik dari Hazel. Dan kita semua tahu siapa orang itu. "Ah, lebih baik aku berkeliling sekolah daripada terjebak suasana panas di sini!" kata Alexander berdiri dari kursinya kemudian berjalan keluar. "Disini membosankan!" ujar David sambil berjalan keluar kelas sambil sesekali menguap lebar. Dia seolah tidak peduli dengan Cyvon yang nampak menahan marah karena ulah Alexander dan David. Sementara Edward yang ditinggalkan sendiri bersama para siswa itu pada akhirnya ikut keluar karena suasana di kelas semakin tidak nyaman. Dia awalnya ingin mencari Alexander dan David tapi dia malah berjalan menuju ke ruang kepala sekolah dia berniat menguping pembicaraan di sana. Di sisi lain Alexander dan David mengelilingi lapang tempat mereka praktek pertahanan sihir tadi. Mereka penasaran dari mana asal sihir yang menyerang Ryuzaki tadi. David mengelilingi daerah utara sementara Alexander mengelilingi daerah selatan. Mereka ingin mencari apakah ada lubang atau petunjuk mengenai sihir hitam tadi. Hal itu karena mereka merasa kecolongan sebab mereka sama sekali tidak merasakan orang yang mengeluarkan sihir sama sekali. Itu juga yang membuat mereka penasaran, bagaimana mungkin ada orang yang bisa mengeluarkan sihir tanpa terdeteksi sama sekali. David mencari petunjuk di sekitar gedung di dekat lapang latihan. Tapi sepertinya tidak ada petunjuk apapun di sana. 'Aku menemukan sesuatu' kata suara di kepalanya. David merespon cepat dia langsung pergi ke tempat orang itu. "Apa yang kau temukan?" tanya David sembari mengatur napasnya. Dia tidak menyangka kalau lokasinya tadi cukup jauh dari tempat Alexander berada. "Lihat dinding itu!" kata Alexander sambil menunjuk dinding di sampingnya. Di sana terlihat sebuah lingkaran setinggi tinggi badan mereka, dengan berbagai tulisan dan simbol aneh di dalamnya. "Itu...." "Apa yang kalian lakukan di sini? Bukankah tadi ada pemberitahuan kalau para siswa harus berada di kelas masing-masing!" Alexander dan David kaget karena tiba-tiba mendengar suara Sir Grant. Sir Grant adalah guru sejarah sihir mereka di sekolah ini. "Kami hanya bosan di kelas dan memutuskan berkeliling sekolah." Jawab David tidak lupa cengiran tak jelas yang menghiasi mukanya. Alexander hanya diam sambil menunduk, dia tidak berkata apapun. "Lalu kenapa kalian membuat lingkaran sihir di sini? Apa tujuan kalian?" tanya Sir Grant sambil menunjuk lingkaran sihir yang mereka temukan tadi. "Bukan kami yang melakukannya, kami hanya menemukan ini di sini!" jawab David, tapi sepertinya Sir Grant sama sekali tidak percaya dengan apa yang mereka katakan. "Kita buktikan perkataan kalian!" kata Sir Grant "vivlío magikó kýklo" lanjutnya, kemudian muncul sebuah buku transparan berwarna coklat, buku itu membuka sendiri dan seolah mencari sendiri. Buku itu berhenti di sebuah halaman yang kemudian memunculkan lingkaran sihir yang sama dengan lingkaran sihir yang ada di dinding. Tak lama kemudian muncul sebuah tulisan-tulisan yang tidak dimengerti oleh Alexander dan David. "Kalian bebas, ini bukan lingkaran yang bisa di buat oleh siswa seperti kalian!" simpul Sir Grant kemudian. "Lingkaran itu untuk apa Sir?" Tanya Alexander yang penasaran. "Lingkaran kutukan, orang yang terkena sihir ini tidak akan bisa memakai sihir yang dia gunakan pada saat terkena sihir ini. Artinya jika kau memakai pelindung untuk menangis sihir ini, maka kau tidak akan bisa menggunakan pelindung lagi. Sekalipun bisa...." Sir Grant seolah ragu mengatakan kalimat selanjutnya. "Sekalipun bisa orang itu akan mati." Lanjut sebuah suara yang berasal dari belakang Sir Grant. Mereka langsung menoleh ke arah datangnya suara tersebut, kemudian memberi hormat saat tahu siapa yang ada di sana. "Anda di sini Sir?" tanya Sir Grant yang seolah kaget melihat rombongan Oma Maria. "Tentu saja aku di sini, kau pikir aku ini hantu!" jawab Oma Maria kesal, dia memang mengenal Sir Grant. Dia salah satu muridnya saat dia masih menjadi guru di sekolah sihir di sini. Dia merupakan salah satu murid terbaik di sekolah sihir dulu dan merupakan rival terberat Sein. Julukannya adalah arkeolog gila karena dia sangat terobsesi dengan sejarah sihir. Dia juga rela berkeliling dunia untuk mencari sisa-sisa kerajaan sihir sebelumnya. "Maafkan saya Sir!" jawab Sir Grant sambil menunduk. "Siapa dia Oma?" bisik Nicole pada Oma Maria. Oma Maria pun menjelaskan semuanya mengenai Sir Grant. "Kalian berdua cepat kembali ke kelas, jangan keluar lagi sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut!" perintah Sir Grant pada Alexander dan David. Mereka berdua pada akhirnya mau tidak mau harus kembali ke kelas. "Dua orang berbeda dengan aura yang sama! Cukup langka, apalagi mereka bukan saudara apalagi kembar." Gumam Sir Grant yang masih bisa di dengar oleh rombongan Ima Maria. "Jangan bicara aneh Sir Grant, wajahnya saja tidak mirip. Apalagi sifat mereka berbeda." Kata Sir Bailey sambil tertawa hambar. "Jangan bahas hal itu, ada yang lebih penting dari itu." Sela Oma Maria, "apa saja yang kau ketahui mengenai lingkaran sihir itu Grant." Ujar Oma Maria serius. "Itu lingkaran sihir kutukan, dibuat dengan darah singa yang dicampur dengan darah ular black cobra. Si pembuat harus sangat mengerti mengenai lingkaran sihir karena salah dalam penulisan satu huruf pun akan berbahaya bagi pembuat. Aku tidak tahu ada yang masih menggunakan lingkaran sihir seperti ini, karena sekarang kita lebih memilih mantra daripada lingkaran sihir. Jika pun ada penggunanya pasti sudah sangat tua." Jelas Sir Grant, Oma Maria mengakui hal itu. Bahkan pada zamannya belajar dulu lingkaran sihir sudah jarang digunakan. "Ngomong-ngomong Sir siapa yang terkena lingkaran sihir ini?" tanya Sir Grant "Hampir, tidak sampai kena untungnya! Orang itu adalah Ryuzaki, kau mungkin sudah tahu tentang dia!" jawab Oma Maria sambil menunjuk Ryuzaki yang berada di sebelah Kaila. "Guru baru yang sepertinya sangat di benci para siswa karena membuat para siswa itu selalu babak belur pada kelasnya!" kata Sir Grant "Sepertinya reputasimu sangat buruk di mata para siswa di sini!" sindir Kaila pada suaminya. Yang di sindir hanya tertawa tidak jelas. Jika saja di sini tidak ada banyak orang aku ingin memukul kepala Ryu pikir Nicole dan Kaila. "Grant apa kau keberatan meminjamkan hasil penelitianmu padaku?" tanya Oma Maria. Meskipun Sir Grant adalah murid Oma Maria. Oma Maria tetap menghormatinya seperti kepada orang lain. Terlebih Sir Grant sangat berperan dalam terkuaknya sejarah sihir di kerajaan mereka. Dan lagi Sir Grant sebenarnya sangat pelit mengenai informasi penelitiannya yang masih mentah atau berupa hipotesis karena itu dia bertanya pada Sir Grant apa dia mau meminjamkan hasil penelitiannya. "Sebelumnya untuk apa anda meminta hasil penelitian saya Sir?" tanya Sir Grant Oma Maria tidak menjawab dia hanya memberikan sebuah kertas pada Sir Grant. Setelah itu Oma Maria mengajak Nicole dan Kaila untuk pergi. Oma Maria berpamitan pada Hazel, dan juga Sir Bailey untuk pulang ke kerajaan mereka. Mereka juga berjanji akan kembali ke sini untuk melihat perkembangan peraturan baru yang mereka buat tadi. Mereka sebenarnya ingin lebih lama berada di sini, hanya saja keberadaan Hazel membuat mereka menjadi tidak nyaman dan memutuskan untuk pulang lebih dulu. Sore hari di sebuah hutan di dekat perbatasan tiga Kerajaan, Sir Grant sedang berdiri diam menunggu sesuatu atau lebih tepatnya beberapa orang. Tidak lama setelah kedatangan Sir Grant muncul tiga portal sekaligus. Dari portal pertama muncul David, Ricky dan Denish. Dari portal kedua mundul Andrew, Nicole, Ryuzaki dan Kaila. Dan dari portal terkhir muncul Edward, Oma Maria, Clarisa, Sein, dan Raina. "Sebuah kerhormatan bertemu kalian bertiga Yang Mulia!" kata Sir Grant sambil berlutut memberi hormat kepada Andrew, Edward dan David. "Tidak perlu berlutut seperti itu Sir Grant, silahkan berdiri!" ucap David "Sebenarnya kenapa kalian memanggil saya ke sini?" tanya Sir Grant Mereka pun menjelaskan masalah yang mereka alami pada Sir Grant. Sebenarnya itu hanya garis besar, mereka tidak menceritakan semuanya karena mereka masih harus menyelidiki lebih jauh mengenai Sir Grant. Tapi di sisi lain mereka juga membutuhkan hasil riset yang telah dilakukan oleh Sir Grant. Mendengar dari apa yang Oma Maria dan para ayah mereka, Sir Grant mungkin bisa sangat membantu dalam mengumpulkan informasi mengenai Reset Button. "Kalian yakin ini mengenai Reset Button?" tanya Sir Grant sepertinya agak ragu dengan cerita mereka. "Kami yakin! Semua pergerakan mereka mengarah pada Reset Button, walau kami belum bisa menemukan bukti yang pasti mengenai hal itu!" jawab Sein meyakinkan Sir Grant. "Jika kau benar itu sangat gawat." Kata Sir Grant terlihat khawatir. "Ah, aku baru ingat! Apa kau tahu tentang Poulia Library?" Sir Grant terlihat sangat kaget saat Sein bertanya tentang Poulia Library. "Ada apa sebenarnya?" tanya Oma Maria yang melihat Sir Grant kaget. "Seputus asa apapun kalian, jangan pernah ke perpustakaan terkutuk itu!" pinta Sir Grant terdengar sangat serius. "Kenapa...." belum selesai Edward bertanya Andrew tiba-tiba saja mengucapkan mantra pelindung. "Lawa ochronna" Muncullah perisai pelindung seperti magma yang melingkupi mereka. Mendadak semua yang berada disana bersiap untuk menyerang. Tapi mereka sama sekali tidak bisa merasakan dimana para penyihir itu berada. Namun mereka tahu kalau ada musuh di luar perisai Andrew, karena serangan yang tadi di tahan oleh Andrew. Tapi kenapa mereka tidak bisa merasakan keberadaan mereka. "Apa mereka sudah pergi?" tanya David yang merasa tidak ada lagi serangan kepada mereka selain serangan pertama. "Belum! Mereka menunggu aku menghilangkan perisai ini!" jawab Andrew "Kenapa kami tidak bisa merasakan keberadaan mereka?" tanya Ryuzaki kesal, dia sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan musuh mereka. Hal ini disetujui oleh yang lainnya, karena sepertinya hanya Andrew yang dapat merasakan mereka. Bahkan Ricky yang biasanya bisa merasakan mereka dimana dari tanah yang dia injak sama sekali tidak bisa merasakan hal itu. "Penyihir yang telah merasakan sekarat biasanya lebih jauh sensitif merasakan musuh mereka dari mereka yang belum pernah merasakan hal itu! Tapi bukankah tidak mungkin anda pernah mengalami hal itu!" kata Sir Grant menjelaskan keadaan Andrew, tapi diapun bingung karena dia tidak tahu kalau Andrew memang pernah mengalami hal itu saat menyelamatkan Edward dulu. Dan mereka semua pun menjadi diam dengan pemikiran mereka masing-masing. Edward dengan rasa bersalah yang masih dia rasakan sampai sekarang. Dan yang lainnya sedih, entah kenapa mengingat hal itu mereka masih merasa sedih, padahal sekarang Andrew sudah sangat sehat. Lama terjebak dengan keheningan itu membuat mereka melupakan sejenak musuh yang mereka hadapi. Beruntung mereka cepat sadar saat tiba-tiba ada portal yang masuk ke dalam perisai yang Andrew buat. Mereka kembali bersiaga menanti musuh seperti apa yang akan mereka hadapi. Tapi yang ternyata masuk bukanlah penyihir melainkan sekumpulan makhluk hitam yang menyerupai manusia dengan tangan dan kaki yang sangat kurus. Penampilan mereka seperti manusia hitam yang hendak meleleh, tangan mereka memegang pedang yang mereka seret di tanah. "Sudah lama tidak menemukan makhluk seperti mereka! Bukan begitu Denish?" kata Sein sembali mengaktifkan pedang sihirnya. "Anda benar!" kata Denish kemudian mengaktifkan pedang sihir elemen apinya. Sangat jarang melihat Denish mengaktifkan pedang elemen apinya, bahkan pada saat berlatih pun dia jarang mengeluarkan pedang itu. Hal itu menjadi tanda tanya sendiri bagi Andrew dan teman-temannya. Tapi mereka tidak lama karena mereka juga harus melawan makhluk tersebut. Nicole mendekat pada Oma Maria dan juga Clarisa kemudian membuat perisai air yang melingkupi mereka. Yang aneh adalah Sir Grant tiba-tiba ikut mendekat kearah mereka dan berlindung di dalam perisai air Nicole. Nicole memandang Sir Grant dengan tatapan aneh. Dengan kikuk dia menjawab kalau dia bukan tipe penyihir petarung seperti Sein dan Denish. Meskipun Nicole tidak mengerti tapi dia tidak menanyakannya lebih jauh. Di sisi lain, Andrew, Edward, Kaila, Ryuzaki, Ricky, dan juga David sudah mengaktifkan pedang sihir mereka. Andrew, David dan Kaila memakai pedang elemen api, Edward memakai pedang elemen air, Ricky dengan pedang elemen tanah dan Ryuzaki dengan pedang anginnya. Mereka pun mulai membantu Sein dan Denish melawan makhluk-makhluk hitam tersebut. Mereka berpencar untuk melawan makhluk hitam tersebut. Mereka yang memakai pedang elemen api tidak mengalami kesusahan dalam melawan makhluk itu, tapi Ricky, Edward dan Ryuzaki yang memakai pedang elemen lain mengalami kesulitan dalam melawan makhluk hitam tersebut. Kesulitannya adalah setiap kali mereka memotong bagian tubuh makhluk itu, bagian tersebut akan kembali tumbuh dan bagian yang terpotong akan menjadi makhluk yang baru. Tapi anehnya hal itu tidak terjadi pada Sein, Denish, Andrew, David dan juga Kaila. "Kenapa makhluk ini malah bertmabah banyak!" protes Ryuzaki yang lawannya semakin banyak. "Kau harus melawannya dengan pedang elemen api! Makhluk ini disebut manusia slime dan hanya bisa dilawan dengan elemen api! Jika dilawan dengan elemen lain bagian tubuh mereka yang terpotong akan terus menjadi inidvidu baru!" jelas Sein saat melihat Ryuzaki yang kepayahan melawan para manusia slime tersebut. "Kenapa paman tidak bilang itu dari tadi!" kata Ryuzaki kesal mendengar jawaban dari Sein. "Itu salahmu sendiri, kenapa tidak bertanya!" jawab Sein dengan entengnya seolah tidak merasa bersalah sama sekali. "Itu tidak penting sekarang! Sebaiknya kita tutup portal itu, karena selagi portal itu ada makhluk ini akan terus berdatangan!" kata David yang seolah tidak peduli dengan nasib Ryuzaki yang sedang kepayahan karena musuhnya yang terus bertambah. "Kakak benar!" kata Andrew sambil bergerak mendekati portal yang terus mendatangkan manusia slime itu. Saat sudah dekat dengan portal tersebut dia memantrai pedangnya dengan mantra pembatal sihir, kemudian dia pun menebas portal tersebut dengan pedangnya hingga akhirnya portal tersebut hilang. Sekarang mereka hanya perlu melawan manusia slime yang tersisa disana tanpa perlu khawatir manusia slime itu terus bertambah. Selain itu, Ryuzaki, Edward dan juga Ricky sudha menganti pedang elemen mereka menjadi elemen api sehingga para manusia slime itu tidak akan bertambah banyak. Dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi mereka untuk mengalahkan semua manusia slime tersebut karena jumlahnya yang sangat banyak. Tapi pada akhirnya mereka bisa mengalahkan semua makhluk itu. "Kalian semua menyebalkan!" keluh Ryuzaki saat semua manusia slime itu sudah mati. "Sudahlah Ryu jangan merajuk seperti anak kecil begitu! Kau seharusnya malu dengan anakmu, anakmu saja tidak suka merajuk sepertimu!" nasihat Andrew yang lebih terdengar seperti sindiran bagi Ryuzaki. Tapi meskipun begitu dia tahu kalau Andrew sedang mengerjainya, begitupun yang lainnya. Kadang dia heran kenapa semua orang suka sekali mengerjainya, apa salahnya pada mereka. Apa karena dia terlalu tampan pikir Ryuzaki ngawur. "Itu benar Ryu! Lagipula ini sangat langka bisa melawan mereka, mereka sangat sulit diketahui!" hibur Sein yang sama sekali tidak membantu bagi Ryuzaki. "Kau benar! Manusia slime tidak biasanya menyerang langsung seperti itu!" kata Denish heran. "Itu artinya pihak lawan sangat kuat sampai mampu menjadikan makhluk seperti itu jadi prajurit!" kata Sir Grant yang disetujui oleh mereka semua. "Oh ya Grant, apa kau bersedia meminjamkan hasil penelitianmu pada kami?" tanya Sein tiba-tiba. "Melihatmu ada di pihak mereka seharusnya kalian tidak membutuhkanku lagi! Tapi aku mungkin akan meminjamkannya pada kalian dengan tidak melihatmu ada!" kata Sir Grant yang langsung membuat Sein kesal. Asal kalian tahu Sein dan Sir Grant adalah rival pada masa sekolah dulu khusus pada bidang akademik karena Sir Grant pada dasarnya bagus pada teori tapi buruk dalam praktek. Dia tipe orang yang tidak suka menggunakan tenaganya untuk bertarung, dia hanya menggunakan tenaganya untuk berpikir. "Syukurlah jika kau mau meminjamkan hasil penelitianmu pada kami!" ujar Oma Maria. "Jangan senang dulu! Aku meminjamkannya pada kalian tapi bukan berarti aku ada di pihak kalian. Masih banyak yang harus kalian selidiki tentang aku, dan aku sama sekali tidak keberatan akan hal itu. Karena apa yang kalian percaya sekarang kadang akan menyakiti kalian di masa depan!" nasihat Sir Grant yang membuat mereka semua bingung. Sebab, tidak ada orang yang dengan terang-terangan meminta dirinya untuk diselidiki seperti Sir Grant. "Kami mengerti!" kata David "Dan satu lagi, seputus asa apapun kalian jangan pernah pergi ke Poulia Library! Kalian mungkin bisa masuk dengan mudah, tapi untuk keluar sangat sulit. Perpustakaan itu adalah penjara bagi kalian yang haus akan pengetahuan!" peringat Sir Grant mereka hanya mengangguk, walau mereka tidak berjanji tidak melanggar peringatan tersebut. Pertemuan mereka pun berakhir sampai di sana, Sein dan Denish mengajak Sir Grant untuk makan diluar sebagai bentuk reuni. Sementara yang lainnya pulang ke tempat mereka masing-masing dengan banyak pertanyaan di benak mereka. Apa yang terjadi di masa yang akan datang masih menjadi misteri bagi mereka. Tapi bukankah karena masa depan yang tidak mereka ketahui itulah yang membuatnya menarik. Apapun yang terjadi di masa depan mereka harus siap untuk menghadapi hal tersebut. TBC Finally bisa update juga, terima kasih untuk readers yang setia menunggu cerita saya. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN