Boy In The Ice Chest

4902 Kata
Denish membaringkan tubuh Andrew diatas kasur. Sekali lagi dia memeriksa keadaan orang yang dianggap sebagai anaknya itu. Dia menghela napas, Andrew memang terkena racun. "Sano libro!" ucap Denish sambil meletakan tangannya diatas d**a Andrew. Setelah itu munculah buku berwarna biru muda transparan. Buku itu membuka halamannya sendiri, sampai pada halaman tertentu buku itu berhenti. Denish membaca halaman yang ditunjukan oleh buku itu dengan seksama. "Bagaimana keadaannya?" tanya Nicole Denish menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Nicole. Entahlah dia merasa kalau Andrew memang bersiap menerima racun itu sejak lama. Andrew yang terkena racun sangat konyol baginya karena baik Andrew, Edward maupun David ketiganya kebal racun. Mereka bertiga mengasah kemampuan itu bersamanya, jadi dia tahu betul racun apa saja yang dapat ditahan ketiganya. Dan yang menjadi masalah adalah racun ini termasuk racun yang tidak akan bereaksi pada tubuh Andrew kecuali dengan dosis yang sangat amat tinggi. Lalu dengan alasan apa Raja kerajaan Lunar itu terbaring di kasur karena racun yang kebal di dalam tubuhnya itu jika tanpa alasan. "Yang Mulia seharusnya lebih tahu keadaan sang raja daripada saya!" kata Denish membuat Nicole kaget. Denish tahu Nicole pasti tahu sesuatu dengan keadaan Andrew sekarang. Andrew tidak pernah mengambil langkah ekstrim tanpa bicara dulu pada Nicole, dia sangat tahu kebiasaan Andrew yang satu itu. "Apa maksud paman?" tanya Nicole berpura-pura tidak mengerti. "Saya tahu anda menyembunyikan sesuatu dari saya, tapi saya tidak akan menanyakan hal itu lebih jauh, karena cepat atau lambat anda pasti memberitahu saya!" ungkap Denish, dia tahu percuma memaksa Nicole bicara sekarang dia tidak akan memberitahukan kepadanya. "Maaf!" hanya itulah yang dapat Nicole katakan. "Baiklah, kita harus membuat penawar untuk Yang Mulia Andrew!" kata Denish yang disetujui oleh Nicole. "Paman bagaimana dengan Panglima Vromme?" tanya Nicole seolah mengingatkan Denish kalau mereka masih harus rapat dengan sang panglima. "Sebaiknya kita tunggu Panglima Ryuzaki datang dan memulai kembali pembahasan itu!" Nicole hanya mengangguk tanda setuju dengan apa yang dikatakan oleh Denish. "Baiklah!" kata Nicole **** Berita Raja Andrew yang jatuh sakit karena racun menyebar dengan sangat cepat. Hal itu tentu saja membuat dua raja lainnya cemas sekaligus bingung. Belum lagi rumor-rumor yang beredar di luar sana membuat kacau politik di Kerajaan mereka. Banyak rumor yang mengatakan kalau Raja Andrew sedang sekarat dan tidak bisa ditolong lagi. Ada pula rumor yang mengatakan kalau Ryuzaki lah yang meracuni Andrew karena berambisi menjadi raja. Dan hal itu cukup membuat kedua Raja itu tertawa. Ayolah siapa yang tidak tahu kalau Ryuzaki tidak suka dengan segala hal yang merepotkan seperti mengurus suatu Kerajaan. Bahkan tugasnya sebagai panglima saja sering dia abaikan, bagaimana jika jadi seorang raja. Mungkin dia akan meninggalkan rakyatnya dan kabur entah kemana. Bukannya tidak bertanggung jawab tapi Ryuzaki adalah orang yang tidak suka di kekang oleh aturan tertentu, dia adalah orang yang berjiwa bebas. Sementara ketiga kerjaan gempar karena Andrew jatuh sakit, si pelaku utama yang menjadi sorotan justru dengan santainya berjalan menuju ke sekolah tentunya lengkap dengan penyamarannya sebagai Alexander. Dia berjalan dengan tenang seolah tidak ada sesuatu yang terjadi. Alexander masuk ke kelas ramuan karena pelajaran pertamanya adalah kelas ramuan. Alexander duduk di pojok depan kelas, hal itu karena para siswa di sini jarang berada di jajaran depan saat kelas ramuan. Bisa dibilang para siswa itu membenci guru ramuan mereka sampai mereka tak mau berada di barisan depan. Tak lama setelah Alexander duduk, David dan Edward datang. Mereka berdua hanya menatap Alexander sebentar kemudian duduk di barisan kedua di bagian tengah. Melihat David dan Edward datang dia pun memasukan tangannya ke dalam tas dan membaca mantra. "Aorato mystiko gramma!" dia membaca mantra itu dengan sangat pelan, tak lama setelah itu benda yang dia pegang menghilang. Alexander pun mengeluarkan kembali tangannya seolah tak terjadi apapun. "Apa kau sendirian di sini?" Alexander mendongak untuk melihat siapa yang berbicara dengannya, saat tahu yang bicara dengannya adalah Glory dia mendengus kesal. Dia tidak mengerti kenapa siswi itu terus mengganggunya setelah praktek pedang kemarin. "Apa kau buta sampai kau menanyakan itu padaku!" jawab Alexander dingin, Glory hanya tersenyum lalu dengan seenak jidatnya duduk di samping Alexander. "Kau menarik!" Kata Glory sambil tersenyum, Alexander diam tidak menanggapi hal itu. Bukan dia tidak senang mendapatkan teman di sekolah ini, hanya saja firasatnya mengatakan kalau dia berteman dengan Glory hal itu akan merepotkan untuknya. Tak lama setelah Glory duduk, Sir Gill datang bersama Clarisa. Awalnya para siswa itu ingin bersifat acuh pada Sir Gill seperti biasanya tapi melihat ada seseorang bersamanya yang mereka yakini sebagai pengawas kerajaan Valk mereka memilih diam. Sebagian besar siswa itu malah ada yang terpesona dengan kecantikan Clarisa yang mereka yakini hanya berbeda umur sedikit dengan Ryuzaki. "Anak-anak ini adalah Clarisa. Dia adalah pengawas dari kerajaan Valk!" kara Sir Gill memperkenalkan Clarisa pada siswanya. "Saya Clarisa, kalian bisa memanggil saya madam atau ma'am!" jelas Clarisa "Ada yang ingin kalian tanyakan?" lanjutnya. "Apa anda akan mengajar disini ma'am?" tanya Glory, Clarisa melihat ke arah Glory. Awalnya Clarisa kaget tapi dia dengan cepat mengatur emosinya menjadi biasa. "Karena tidak ada kekosongan guru disini, saya tidak akan mengajar! Tapi jika ada yang memerlukan saya untuk mengajar saya bisa melakukan itu!" jawab Clarisa sambil tersenyum. "Ma'am katanya anda cinta pertama sir Ryuzaki apa itu benar?" tanya Geno penasaran, Clarisa sedikit kaget mendengar pertanyaan Geno. Tapi tak lama kemudian dia terkekeh geli, dia tidak menyangka kalau Ryuzaki masih sering mengungkit hal itu. Dia yakin kalau kedua anaknya mendengar hal itu mereka pasti sangat kesal. "Bisa dibilang begitu, tapi dia itu sudah seperti anakku sendiri jadi apapun yang dia bilang anggap saja itu lelucon!" jawab Clarisa membuat para siswa itu kaget. "Kenapa anda menganggap Sir Ryuzaki anak anda?" tanya Harrold yang merasa heran dengan jawaban Clarisa. "Tentu saja karena dia adalah anak dari sahabatku, dan lagi dia seumuran dengan kedua anakku!" jawab Clarisa yang membuat para siswa itu tidak percaya. Mereka kaget karena orang yang di depan mereka itu bisa di kategorikan nenek-nenek bagi mereka. Tapi yang membuat mereka lebih kaget adalah wajahnya yang menunjukan kalau Clarisa masih muda, bahkan mereka merasa Clarisa lebih muda dari Ryuzaki. Tapi kenyataannya jauh berbanding terbalik. "Ah... sepertinya kalian kaget! Aku adalah Ibu dari Raja Andrew dan Raja Edward! Kalian mungkin jarang mendengar tentangku karena aku jarang ikut dalam kegiatan apapun di Kerajaan! Aku lebih suka mendukung di belakang layar!" jelas Clarisa Para siswa itu semakin kaget, mereka tak tahu jika yang berada di depan mereka adalah ibu dari dua Raja di dunia sihir. Clarisa memang jarang terlibat langsung dengan urusan luar kerajaan jadi wajar kalau banyak yang tidak tahu wajah atau pun namanya. Mereka memang tahu kalau Ibu dari Raja Andrew dan Raja Edward masih hidup, tapi tak ada satu pun dari mereka yang tahu nama dan wajahnya. Mereka hanya tahu wajah ayah dan nenek dari kedua raja tersebut, karena hanya mereka lah yang sering mendapatkan sorotan dalam berita mengenai kerajaan. Jadi wajar mereka terkejut melihat Clarisa disini. Setelah sesi perkenalan selesai, mereka pun mulai belajar mengenai ramuan sihir. Clarisa duduk di salah satu kursi kosong di belakang untuk mengawasi para siswa supaya tidak melanggar peraturan baru mereka. Clarisa sengaja membagi dirinya dalam beberapa kloning untuk memudahkannya dalam mengawasi para guru dan siswa di sekolah ini. Dibanding dengan yang lainnya, Clarisa lebih memerankan posisi mata-mata karena kemampuannya ini. Jika Sein memiliki sihir yang meledak-ledak dan sulit ditekan, maka Clarisa sebaliknya dia bisa dengan mudah menggunakan sihirnya untuk menyerang dan bertahan dia pun bisa menekan energi sihirnya sampai sulit di deteksi. Karena itu ketika dia aktif bekerja di kerajaan dia bertugas sebagai mata-mata di kerajaan-kerajaan kecil yang termasuk di kerajaan Luce. Tugasnya adalah mencari tahu apakah ada kerajaan yang akan memberontak atau melakukan penggelapan pajak. Dan sekarang dia melakukan kemampuannya itu untuk membantu Edward dan Andrew. Sir Gill mulai menjelaskan ramuan-ramuan sihir dengan sangat gugup. Beberapa kali dia menjelaskan dengan terbata-bata dan tidak fokus, hal itu membuat para siswa kesal. Karena inilah mereka tidak mau belajar di kelas Sir Gill. Karena guru mereka pun tidak meyakinkan sebagai seorang guru. Mereka bahkan mulai memikirkan bagaimana dulu Sir Gill bisa diterima mengajar disini sementara dia sama sekali tidak bisa mengajar seperti ini. Mereka sama sekali tidak bisa menangkap maksud dari Sir Gill, entah penjelasannya mengenai ramuan atau apapun yang dia bicarakan sekarang. "Sir, bagaimana kalau anda membagi para siswa dalam kelompok dan meminta mereka untuk membuat ramuan beserta penjelasannya. Bukankah hal itu bisa membantu kami lebih mengerti mengenai ramuan!" usul David yang melihat Sir Gill kesulitan menjelaskan ramuan pada mereka. Dia bukan kasihan pada Sir Gill, tapi lebih ke kesal karena Sir Gill terus menjelaskan dengan terbata-bata seperti itu. Setidaknya dengan membagi mereka dalam beberapa kelompok bisa membuat mereka belajar juga bukan. "Ah... be...be...benar! te...te...terima kasih a...a...atas idenya!" kata Sir Gill gagap, sepertinya dia benar-benar sangat gugup sekarang. Atas ide David tersebut dia pun mulai membagi siswa dalam beberapa kelompok. Sir Gill membagi kelompok secara random, dia membagi para siswa itu dengan sihir permainan yang disebut random group. Sihir itu biasanya digunakan dalam permainan labirin untuk membentuk kelompok secara acak, biasanya para pemain akan secara otomatis berpindah bersama kelompoknya. Tapi, Sir menggunakan versi sederhananya. Saat dia selesai mengucapkan mantra muncul semacam papan berwarna merah transparan. Di papan itu muncul nama-nama para siswa yang terus berganti secara cepat seperti yang terjadi pada roullete. Nama-nama itu mulai berganti secara perlahan sampai akhirnya berhenti, nama yang berada pada satu kolom berarti mereka satu kelompok. Pembagian kelompok telah selesai, Sir Gill meminta setiap siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing. Para siswa itu dengan berat hati berkumpul dengan kelompok mereka masing-masing. Mereka sebenarnya ingin protes dengan pembagian kelompok ini, hanya saja mereka terlalu takut dengan eksistensi Clarisa di kelas itu. Sehingga mereka terpaksa menuruti perintah Sir Gill. Setelah semua siswa bersama kelompoknya, Sir Gill menugaskan mereka untuk membuat healing potion. Dia meminta mereka membuat itu karena healing potion adalah ramuan dasar yang harus bisa dibuat oleh setiap penyihir. Selain itu pembuatannya tidak terlalu berbahaya, tidak seperti ramuan yang lain. Untuk penilaian ramuan, Sir Gill akan menilainya dari kerumitan cara membuat serta bahan yang digunakan oleh para siswa itu. Mengenai masalah bahan, para siswa di perbolehkan mengambil dari greenhouse yang berada di sekolah atau membeli bahan dari luar. Sementara untuk jenis healing potion nya mereka bisa mencari di perpustakaan sekolah atau di ruang komputer sekolah. Kenapa di ruang komputer, tentu saja dunia sihir juga mulai menggunakan jaringan internet sekarang. Jadi mereka bisa menggunakan internet untuk mencari ramuan yang mereka inginkan. Tugas mereka akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Mereka harus membawa hasil percobaan ramuan mereka serta mempraktikannya pada pertemuan berikutnya. Sir Gill terlihat lebih bersemangat menjelaskan mengenai healing potion yang akan para siswa itu buat. Dia sepertinya sudah mulai melupakan kegugupannya tadi karena terlalu bersemangat. Hal ini tentu pemandangan baru bagi para siswa itu karena biasanya Sir Gill selalu terlihat gugup dan takut di depan kelas. Dan karena itu pula para siswa senang mencemooh dan membantah kepadanya. Mereka merasa kalau Sir Gill sama sekali tidak bisa menjadi guru mereka, dia sama sekali tidak punya keberanian dan kepercayaan diri dalam mengajar. Kelas ramuan akhirnya selesai, para siswa mulai membereskan barang-barang mereka dan pergi kelas selanjutnya yaitu sejarah dunia sihir. Sesampainya di kelas sejarah sihir, mereka langsung duduk di kursi mereka. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini Sir Grant hadir mengajar untuk mereka. Para siswa itu tidak terlalu kenal dengan Sir Grant karena dia jarang sekali mengajar dan hanya menyuruh mereka mengerjakan tugas. Hanya saja meskipun dia jarang mengajar, entah kenapa mereka segan terhadapnya. Aura Sir Grant memang sangat misterius, bahkan ada rumor kalau guru mereka itu muncul entah dari mana dan meminta untuk mengajar di sekolah ini. Tidak ada yang tahu dimana dia tinggal atau seperti apa masa lalunya, karena itu banyak yang berspekulasi kalau Sir Grant dulunya mantan buronan atau penjahat kelas kakap. Tapi tak ada yang tahu pasti seperti apa dia, bahkan para guru sekalipun. Dan karena itulah dia sangat misterius bagi mereka. Saat melihat semua muridnya sudah masuk, Sir Grant pun mulai menjelaskan mengenai sejarah dunia sihir. Materi yang dia jelaskan sekarang adalah mengenai Kerajaan Voreia atau yang lebih dikenal dengan Kerajaan Salju atau Es. Kerajaan ini berada di daerah paling utara dunia sihir, dimana di sana merupakan daerah yang diselimuti oleh salju abadi. Tidak ada yang tahu pasti siapa raja di sana, karena tidak ada seorang pun yang mampu bertahan sampai ke istana di Kerajaan Voreia. Sampai saat ini para penyihir penjelajah hanya mampu bertahan sampai mereka melihat sebuah istana yang terbuat dari kristal biru dari jarak yang masih sangat jauh. Tidak ada yang dikabarkan bisa berjalan lebih jauh dari itu, itu dikarenakan sihir api yang dapat digunakan sangat terbatas dan udara di sana sangat dingin. Sangat sulit bagi para penyihir untuk ke sana, memang bukan tidak mungkin untuk ke istana Voreia tapi jika ada orang yang berhasil ke sana pasti dia adalah penyihir yang sangat kuat. "Sir apa yang anda katakan itu benar? Tidak ada buku yang pernah menjelaskan hal itu!" tanya Geno, Sir Grant menyeringai lalu dia menjawab. "Aku tidak tahu kalau pola pikir siswa sekolah sihir sekarang sependek itu! Ada banyak tempat di dunia sihir ini yang tidak terdapat di peta ataupun di buku, kalian tahu kenapa?" tanya Sir Grant, para siswa itu menggeleng. Sepertinya para siswa sekarang terlalu dibutakan oleh buku yang telah diotak-atik dan di rekayasa, sehingga pemikiran mereka hanya tertuju pada buku itu tanpa tahu apa isi buku itu benar atau salah. Sungguh miris pikirnya. "Sebagian karena tempat-tempat itu tidak bisa dijelaskan dengan rinci, sebagian lagi mereka ingin itu menjadi rahasia diantara mereka saja! Dan tentu saja sesuatu yang menjadi rahasia seseorang biasanya menyimpan sesuatu yang berharga bukan!" jelas Sir Grant penuh dengan teka-teki. "Apa bukti bahwa tempat itu ada Sir? Memang benar daerah utara dunia sihir adalah daerah bersalju, tapi tidak ada bukti bahwa ada kerajaan disana!" tanya Harrold yang masih tidak percaya dengan penjelasan Sir Grant. Sir Grant mengeluarkan snowflake dari dalam jubahnya, sebagian besar siswa bingung melihat snowflake itu. Tapi sebagian lagi merasa kaget terutama bagi seseorang yang mendapatkan informasi buruk mengenai snowflake itu. Sir Grant mulai menjelaskan mengenai snowflake itu, mengenai cara mendapatkannya sampai dimana dia mendapatkannya. Sir Grant mendapatkannya setelah bertarung dengan yeti dan mengalahkan yeti tersebut. Snowflake dianggap benda yang memiliki arti bahwa yeti itu mengakui orang yang memiliki snowflake itu. Orang yang memiliki snowflake dianggap sebagai bagian dari kerajaan es dan diterima di sana dengan baik oleh para penjaga kerajaan es yaitu para yeti. "Bagaimana kami bisa yakin kalau itu memang buktinya!" kata Clyvon setengah meremehkan. "Bagaimana kalau kalian tanyakan pada Sir Ryuzaki, aku yakin dia tahu mengenai snowflake! Dan aku yakin dia juga pernah mengalami ke tempat-tempat sejenis dengan Kerajaan Voreia, gunung kabut misalnya!" ujar Sir Grant dengan nada misteriusnya. Tidak ada yang tahu banyak mengenai petualangan Andrew dan yang lainnya saat mencari s*****a mereka. Hal itu karena mereka takut ada penyihir muda yang nekat pergi ke tempat-tempat itu tanpa penjagaan. Seperti yang dikatakan oleh Sir Grant banyak tempat yang tidak pernah di ceritakan di buku, alasan yang dikatakan oleh Sir Grant juga masuk akal. Akan tetapi yang lebih utama adalah karena tempat-tempat itu berbahaya. Tempat yang tidak ada di peta ataupun buku biasanya memiliki tekanan sihir yang tinggi dan cukup untuk membuat mereka tidak sadarkan diri disana. Selain itu jalan menuju ke tempat-tempat tersebut sangat membingungkan, tidak jarang para penyihir yang biasa bertualang pun tersesat atau hanya berputar di satu tempat saja tanpa bisa keluar dari sana. Karena itu biasanya hanya para prajurit yang diberikan pembelajaran mengenai tempat-tempat tersebut, itupun hanya sebagai penjegahan supaya mereka tidak ke sana. Mereka hanya diberikan gambaran tempat dan kemungkinan daerah yang dekat dengan tempat-tempat yang bisa disebut terlarang tersebut. Penjelasan mengenai tempat-tempat itu memang bukan untuk informasi umum, tapi sebenarnya hal itu tidak dilarang untuk diberitahukan terutama untuk para siswa. Tujuannya hanya untuk memberitahu sekaligus melarang mereka untuk mencari tempat tersebut. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang janggal saat Sir Grant memberitahukan hal itu, seolah ada maksud lain dari perkataannya. Entahlah hanya dia sendiri yang tahu apa dari maksudnya mengatakan semua itu. Pelajaran Sir Grant berakhir dengan para siswa yang keluar dengan penuh pertanyaan memenuhi kepala mereka. Selama ini mereka memang tidak pernah belajar keluar dari konteks buku, mau bagaimana lagi tidak ada guru yang benar-benar menjelaskan mengenai hal-hal seperti yang diajarkan oleh Sir Grant. Mereka hanya menjelaskan apa yang ada di dalam buku, dan tidak menjelaskan mengenai hal lain. Karena itu pengetahuan mereka hanya sebatas buku yang isinya semua hampir sama. Setelah pelajaran Sir Grant mereka semua istirahat, atau mungkin hanya sebagian dari mereka yang istirahat karena beberapa siswa berkumpul untuk mendiskusikan tugas Sir Gill. Mereka mendiskusikan tugas mereka di dalam kelas, lagipula Sir Grant juga keluar untuk istirahat jadi mereka dapat bebas berdikusi di sana. Mereka yang ada di kelas adalah kelompok David, Edward dan Alexander. Mereka semua duduk saling terpisah dengan kelompok mereka. Misalnya Glory yang duduk dekat Alexander padahal Alexander bukan anggota kelompoknya. David dan Edward duduk berdekatan, sementara Castella dan Jasmine duduk di dekat Glory dan Harrold, Clyvon dan Geno duduk bertiga seolah mereka satu kelompok. "Apa kalian bermaksud mencampur kelompok tugas Sir Gill?" tanya Alexander saat anggota kelompoknya justru duduk jauh darinya. "Ide yang bagus! Lagipula aku ingin satu kelompok denganmu!" kata Glory sambil tersenyum pada Alexander, hanya saja orang yang diberikan senyuman justru tidak melihatnya sama sekali. "Sebaiknya kita cepat duduk bersama kelompok kita masing-masing agar kita cepat membuat rencana tentang tugas itu. Aku tidak ingin berlama-lama dengan orang menyebalkan seperti kalian!" kata David memisahkan diri dari Edward dan duduk agak menjauh supaya dia bisa mendiskusikan healing poison seperti apa yang akan kelompoknya buat tanpa terganggu oleh kelompok lain. "Aku pun tidak ingin berlama-lama denganmu!" jawab Geno kesal, dia kemudian duduk mendekat ke arah David diikuti oleh Jasmine. Melihat hal itu, yang lain pun mulai duduk bersama dengan kelompoknya dengan terpaksa tentu saja. Mereka hanya ingin tugas mereka cepat selesai, jika mereka tetap berjauhan seperti itu tugas mereka tidak akan pernah selesai bukan. Setelah berkumpul dengan kelompok mereka masing-masing mereka pun mulai mendiskusikan tugas mereka. Beberapa dari mereka mengusulkan untuk membeli saja ramuan untuk tugas mereka. Tapi ada dari mereka yang menolak hal itu, karena mereka yakin Sir Gill mempunyai cara untuk mengetahui apakah ramuan itu benar-benar dibuat oleh mereka atau dibeli. Dan lagi mereka harus mempratekan cara pembuatan ramuan itu nanti pada kelas selanjutnya, tentu tidak akan mudah melakukan itu jika mereka tidak mencobanya sebelum praktek tersebut. Pada akhirnya mereka setuju untuk membuat ramuan itu bersama. Namun diskusi mereka masih berlanjut untuk menentukan ramuan seperti apa yang akan mereka buat, sebelum nanti mereka mencari bahan-bahan dan referensi lebih lanjut mengenai ramuan yang akan mereka buat Peristiwa keracunan Andrew membuat Ryuzaki harus kembali ke Kerajaan Lunar untuk menyelidiki hal itu. Terlebih Denish juga mengatakan kalau ada informasi penting yang harus mereka bicarakan. Hal itu tentu saja membuatnya semakin memiliki alasan untuk cuti sementara dari sekolah sihir, setidaknya sampai dia tahu langkah apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Suasana di dalam istana Kerajaan Lunar sungguh kacau, para petinggi kerajaan mulai menampilkan taring mereka masing-masing. Bahkan saat sampai di dalam istana dia sudah mulai di dekati oleh para penjilat yang menginginkan dia masuk ke dalam salah satu kubu mereka. Kerajaan Lunar merupakan kerajaan baru, jadi wajar kejadian seperti ini akan dengan mudah memecah pondasi pemerintahan dari dalam. Tapi dia yakin Nicole dan Denish dapat mengatasi itu dari dalam, tugasnya hanya mencari tahu siapa penyusup atau penghianat yang ada di dalam pemerintahan di sini. Saat ini Ryuzaki sedang dalam perjalanan ke ruangan Denish, untuk menjelaskan informasi yang di dapat oleh Denish. Sesampainya di sana dia di sambut oleh Nicole dan juga Vromme yang memang sedang berada di ruangan Denish bersama si pemilik ruangan. "Paman informasi apa yang paman dapatkan itu?" tanya Ryuzaki. Denish pun mulai menjelaskan mengenai informasi yang mereka dapatkan, mengenai snowflake dan juga tempat persembunyian organisasi bawah yang di dapatkan oleh Vromme. "Mereka benar-benar biadab, membuat pelindung dengan Yeti sama saja dengan menyiksa Yeti itu sendiri!" geram Ryuzaki, Nicole dan Vromme sama sekali tidak mengerti dengan perkataan Ryuzaki hanya menatapnya bingung. "Membuat pelindung dengan medium darah Yeti berarti kau harus menangkap Yeti itu hidup-hidup dan mengalirkannya di atas lingkaran sihir yang telah dibuat secara terus-menerus!" jelas Denish membuat Nicole dan Vromme sedikit mengerti maksud Ryuzaki menyiksa Yeti tersebut. "Tapi kenapa mereka tidak bisa mengambil darahnya saja? Bukankah saat membuat pelindung dengan media darah phoenix kau hanya mengambil sebagian darahnya lalu membuat pelindung dengan lingkaran sihir?" tanya Nicole heran. "Darah Yeti akan membeku kemudian hancur sesaat setelah darah itu berhenti dialirkan dari dalam tubuh sang Yeti. Wajar kalau kalian tidak tahu, hanya sedikit yang tahu mengenai hal ini!" jelas Denish. "Tapi paman bukankah hal ini aneh, para Yeti akan membunuh dirinya sendiri saat di bawa dari tempat mereka!" kata Ryuzaki bingung tentang bagaimana para organisasi bawah tanah itu membawa Yeti dari daerah utara dunia sihir. "Anda benar, mereka di sana untuk melindungi kerajaan mereka. Dan mereka biasanya akan bunuh diri saat di bawa keluar dari daerah mereka!" ujar Denish yang juga bingung bagaimana cara mereka membawa Yeti itu keluar dari daerah mereka. "Apa maksud anda dengan Kerajaan? Bukankah daerah utara itu dipenuhi salju? Tidak ada penyihir yang tinggal di sana, bagaimana disana ada kerajaan?" tanya Vromme bingung. "Wajar kalau anda tak tahu, sedikit yang tahu kalau di daerah utara ada Kerajaan. Menurut apa yang pernah saya dengar nama Kerajaan di sana adalah Voreia, saya pernah ke sana tapi tidak pernah bisa sampai ke istana nya!" jawab Denish "Kenapa?" tanya Vromme ingin tahu. "Cuaca di sana sangat ekstrim, sangat sulit mempertahankan suhu tubuh kita dengan sihir sekalipun. Saat itu saya hanya bisa sampai setengah perjalanan menuju ke istana sebelum akhirnya selubung sihir yang melindungi tubuh saya perlahan membeku dari luar! Bahkan bagi para penyihir elemen api pun sangat sulit bertahan di sana!" jelas Denish, Ryuzaki hanya mengangguk mengakui hal itu. Dia juga pernah ke sana dengan alasan untuk bermain-main, dan dia akui cuaca dan tekanan sihir di sana tidak main-main kuatnya. Walau begitu dia berhasil sampai di gerbang istana Voreia, meski dia tidak pernah mengatakan itu pada siapapun. Jika dia serius dia bisa saja masuk ke dalam istana tersebut, hanya saja dia tidak ingin. Terlebih sangat sulit mengendalikan udara yang ada di sana, dia pulang karena tidak mau terlalu memaksakan dirinya. "Mereka mungkin menangkap anak kecil itu!" kata Ryuzaki tidak sadar. Ryuzaki ingat saat dia berada di gerbang istana Voreia dia melihat anak kecil yang memperhatikannya dari atas balkon paviliun depan istana. Sebenarnya anak yang dia lihat tidak bisa disebut anak kecil, anak itu mungkin berumur sekitar 15 tahun dengan rambut dan iris mata berwarna perak. "Apa maksudmu dengan anak kecil?" tanya Nicole penasaran. "Kalian ingat setelah selesai sekolah dulu aku bilang ingin pergi untuk bersenang-senang?" tanya Ryuzaki, Nicole dan Denish mengangguk. Ryuzaki memang pernah pergi selama 2 tahun setelah selesai sekolah, mereka tidak tahu Ryuzaki pergi dengan siapa atau kemana saat itu. "Ya aku ingat! Kau pergi lama, sampai aku dan Raja Andrew mengira kau sudah mati karena tidak juga kembali!" kata Nicole mengatakan apa yang ada di pikirannya, Ryuzaki hanya mendengus mendengar hal itu. Salahnya juga terlalu asik bepergian sampai tidak sempat mengirimi mereka kabar. "Salah satu tempat yang aku kunjungi adalah daerah bagian utara! Aku berhasil sampai ke gerbang istana mereka, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menyerah karena datang ke sana sama sekali tidak menyenangkan dan malah menguras tenagaku!" Jelas Ryuzaki. Mendengar hal itu Vromme merasa bingung sekaligus takjub, mana ada orang yang ingin bersenang-senang ke daerah yang ekstrim seperti itu pikirnya. Sementara Nicole dan Denish hanya menggelengkan kepalanya, mereka tahu pemikiran Ryuzaki tentang bersenang-senang memang bukanlah hal yang biasa. Tapi mereka juga tidak menyangka kalau Ryuzaki setidak biasa itu, mereka berdua yakin hampir semua tempat yang dikunjungi oleh Ryuzaki pasti ekstrim. Dan mereka tahu Ryuzaki mulai terobsesi tentang tempat-tempat ekstrim setelah mereka pergi ke dunia batas. Ryuzaki merasa tempat-tempat tersebut menakjubkan untuk bersenang-senang dan juga berlatih tentu saja dalam tanda kutip. "Lalu dimana kau melihat anak kecil di sana?" tanya Nicole yang kesal karena Ryuzaki justru malah curhat bagaimana lelahnya dia saat di Kerajaan Voreia. "Ah... aku melihatnya di balkon depan paviliun istana. Aku tidak melihatnya dengan jelas yang pasti anak kecil itu terlihat berambut dan bermata perak, dia mengenakan baju kerajaan berwarna putih dan jubah berwarna biru muda. Jika aku tidak salah ingat dia di jaga oleh tiga Yeti yang berukuran dua kali lebih besar dari Yeti yang biasanya di lawan oleh para penyihir yang datang ke sana!" jelas Ryuzaki pada mereka. "Tapi bagaimana mereka bisa menangkapnya, melawan Yeti yang berada di luar istana saja sudah sangat sulit apalagi yang berada di dalam istana. Mereka pasti lebih kuat!" kata Denish "Aku tidak tahu! Tapi ada satu hal yang pasti kekuatan pemimpin mereka bisa jadi sama atau mungkin lebih kuat dari Raja Andrew dan Raja Edward!" kata Ryuzaki yakin, mereka pun mau tidak mau harus mengakui hal itu. Lawan mereka bukanlah orang sembarangan, tapi satu hal yang membuat mereka merasa aneh. Bagaimana penyihir seperti itu bisa sama sekali tidak, terdeteksi sama sekali. Mereka yakin pasti ada seseorang yang sangat mengerti akan sihir kuno yang membantunya untuk bersembunyi. Kenapa sihir kuno? Karena dari pengalaman mereka saat menyembunyikan kekuatan mereka dulu Oma Maria melakukan penyegelan dengan sihir kuno. Dan itupun sebagian kekuatan mereka masih merembes keluar, karena penyegelan mereka tidak sepenuhnya sempurna. Sejauh ini yang bisa menekan kekuatan mereka sampai batas terendah adalah Nicole, karena dia memang secara khusus mempelajari hal itu. Dan juga kekuatan Nicole sendiri memang bisa mengekang mereka atau mungkin bisa di bilang cukup merepotkan bagi mereka. Sejauh ini kekuatan mereka saat ini memang tidak bisa diukur, tapi jika dalam masalah daya tahan Ryuzaki dan Ricky berada di urutan paling bawah. Nicole dan David bisa bertahan sedikit lebih lama dari Ryuzaki dan Ricky, hal itu karena pengendalian kekuatan mereka jauh lebih baik. Tapi kelemahan keduanya adalah pertahanan dan hal itu justru di menangkan oleh Ricky dan Ryuzaki. Dan yang paling kuat diantara mereka adalah Andrew dan Edward, sampai saat ini mereka belum mencapai atau mengendalikan kekuatan penuh mereka. Hal itu karena kekuatan mereka berdua sangat merusak, bahkan untuk mencapai kekuatan mereka saat ini mereka harus membuat dimensi mereka sendiri untuk meminimalisir kerusakan yang mereka buat. Sebenarnya setiap dari mereka memiliki kelebihan masing-masing yang membuat mereka sulit di kalahkan. Edward dan Nicole keduanya mendalami sihir kuno mengenai penyegelan, dan untuk saat ini mereka bisa menggunakan penyegelan itu dalam berperang. Mereka bisa membuat prajurit seperti kehilangan sihir mereka untuk beberapa waktu, atau jika lawan mereka cukup kuat maka kekuatan sihirnya akan berkurang secara drastis karena efek penyegelan. Tapi mereka pun tidak bisa sepenuhnya menyegel kekuatan seseorang, sihir kuno itu cukup rumit. Dan untuk menyembunyikan kekuatan Andrew saja cukup sulit bagi Nicole terlebih karena kekuatan Andrew yang sangat besar. Dan sekarang ada orang yang bisa menyembunyikan penyihir dengan kekuatan yang sama seperti Andrew, dia yakin kalau orang itu tidak bisa di remehkan sama sekali. Sementara itu di suatu tempat di pinggiran hutan di perbatasan ketiga Kerajaan, seseorang dengan jubah hitam yang menutupi tubuh sampai wajahnya tengah berjalan menuju sebuah gubug yang terlihat tidak terawat. Orang itu cukup tinggi dan berbadan tegap menandakan kalau dia seorang lelaki. Sesampainya di gubug itu dia mengeluarkan snowflake miliknya, tidak lama setelah itu pintu gubug itu terbuka. Orang itu masuk ke dalam dan secara otomatis pintu gubug itu tertutup kembali. Di dalam gubug tersebut sangat cukup gelap bahkan dengan obor yang menyala pada setiap sisi dinding yang membentuk lorong. Pria itu berjalan jauh ke dalam lorong di iringi suara gema sepatu yang beradu dengan lantai di bawahnya, hal itu membuat suasana di dalam lorong tersebut terasa menakutkan. Lorong yang dilewati pria tersebut ternyata sangat jauh dan ternyata terhubung dengan lorong-lorong lain yang entah menuju kemana. Jalan yang dilaluinya cukup membingungkan, dan terasa seperti labirin. Seolah memang sengaja dibuat untuk membuat para penyusup tersesat di dalamnya. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan berbelok-belok, pria itu tiba pada sebuah pintu besar berwarna coklat yang dihiasi oleh akar-akar tanaman yang merambat. Pria itu membuka pintu besar tersebut dengan meletakan tangannya pada sebuah cekungan yang berbentuk telapak tangan. Pria itu berjalan ke dalam ruangan yang dia buka, dia berjalan menuju sebuah kursi yang terlihat seperti sebuah singgasana Raja. Setelah dekat dengan singgasana tersebut, sang pria berlutut menghormat pada orang yang duduk di singgasana tersebut. "Kau datang Grant?" tanya sebuah suara berat dari orang yang duduk di singgasana tersebut, dari suaranya dapat dipastikan bahwa orang itu adalah pria juga. "Ya tuan!" kata pria itu sambil menurunkan penutup kepala pada jubah yang sedari tadi menyembunyikan wajahnya. Pria yang ternyata Sir Grant itu menunduk memberi hormat pada pria yang duduk di singgasana. "Bagaimana perkembangan di luar sana?" tanya pria itu sambil berdiri, wajahnya masih tidak terlihat karena tertutup oleh bayangan yang diciptakan oleh cahaya temaram di ruangan tersebut. "Mereka mulai bergerak tuan!" kata Sir Grant "Bagus! Permainan akhirnya dimulai!" kata pria itu sambil menyeringai kearah suatu kotak kaca yang berada di ujung ruangan tersebut. Di dalam kotak kaca itu terdapat sebuah peti seperti peti mati yang terbuat dari es, yang di dalamnya ada seorang anak lelaki berambut putih yang seperti sedang tertidur. Dan di samping peti itu ada sebuah lingkaran sihir yang setiap detiknya di tetesi oleh cairan berwarna merah yang menetes dari sesuatu dengan bulu merah yang digantung terbalik. Jika di lihat dengan jelas makhluk itu adalah Yeti yang bulunya berubah menjadi merah karena darah yang terus merembes keluar dari kulitnya. Di belakang peti yang ditiduri anak kecil itu terdapat beberapa Yeti yang terlihat duduk pasrah di dalam jeruji. Di sekitar kotak itu membeku untuk jarak beberapa meter dari kotak, hal itu seolah menandakan kalau anak kecil dalam peti itu masih hidup, walau entah sampai kapan. TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN