Bagian 30

1217 Kata

“Mereka tidak akan bisa menjual lahan itu, Mei.” Rudi berkata dengan penuh keyakinan pada istrinya. Meisya melihat sang suami meski pandangannya tertekuk. Dalam hatinya ia sangsi dengan perkataan Rudi. “Aku tak mau menemui mereka.” Meisya benar-benar tak ingin stres usai melahirkan. Ting nong ting nong. Ckleeeek “Mei …!” Terdengar suara teriakan usai membuka pintu. Hal ini benar-benar membuat Rudi geleng-geleng kepala dan menghela napas dengan kasar. Meisya mendongak menatap pada Rudi. “Biar aku yang menemui mereka.” Rudi memang tidak paham kedudukan Meisya sebagai pemilik lahan tersebut secara hukum. Namun dari yang baru saja ia pahami pagi ini adalah bahwa, seseorang yang menguasai lahan tersebut ingin memberikannya pada Meisya untuk dikelola dan dimiliki secara penuh, sementar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN