Dengan tergesa, kedua orangtua paruh baya itu pun berlari menyusuri koridor rumah sakit. Mereka berdua hendak menemui Cherika yang katanya sedang melahirkan. Terlepas dari penjualan lahan yang sedang mereka ributkan, terlepas juga dari putri mereka sendiri yang baru saja melahirkan karena selagi Meisya tak memberikan apa yang mereka inginkan, tak akan pernah sampai pikiran mereka untuk peduli pada anak dan cucu mereka sendiri. "Itu si Luki!" ujar Kinanti sambil menunjuk pada pria berkacamata yang berdiri dan melangkah bolak-balik di depan sebuah pintu. "Luki! Mana Cherika?" tanya Kinanti selaku kakak ipar dari ayah Cherika. "Dia masih ada di ruang operasi, Tante. Cherika harus melahirkan secara Caesar . Kantung ketubannya pecah dan airnya juga sudah mengalami kebocoran." Luki menjela