165. Kedengkian Alya

1005 Kata

“Emm ... Rudi, Meisya, aku harap kalian tidak salah paham dengan ucapanku. Aku bukan mengkritik kalian. Aku ... aku hanya menyampaikan pendapatku saja dan berniat membantu saja. Hanya itu.” Alya langsung terlihat begitu Rudi memintanya pergi dari rumah ini. ‘Aku belum melakukan apa-apa, sudah diusir saja? Yang benar saja kalian?’ batin Alya meronta-ronta. Suasana sarapan pagi saat itu menjadi sangat tidak enak, daging yang meleleh itu rasanya menjadi sangat sulit untuk ditelan bagi Meisya. Semua tak ada yang berani melihat ke arah Rudi apalagi menggubris Alya. “Aku tidak peduli apa maksud dari ucapanmu. Baik itu kau memang mengkritik istriku, atau kau membagi pendapatmu, aku tidak peduli. Bahkan ketika itu kau diam saja pun, aku tidak peduli.” Rudi berdiri dan meletakkan kedua tangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN